KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan pengoperasian infrastruktur tampungan air di seluruh Indonesia. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi dampak kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan pada sumber air untuk pertanian dan air baku. Terlebih di saat pandemi Covid-19 ketika pangan dan air sangat diperlukan masyarakat. "Untuk itu Kementerian PUPR berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi menjamin ketersediaan air saat musim kemarau tiba,” kata Basuki dalam siaran pers, Kamis (21/5). Berdasarkan hasil pantauan lapangan, tercatat total jumlah waduk operasional sebanyak 241 waduk yang meliputi 16 waduk utama dengan volume ketersediaan air sebesar 4.721 miliar meter kubik dengan areal irigasi yang tepat dapat dilayani sebesar 512.515 hektare (ha) atau sekitar 96,57% dari total 530.738 ha.
Antisipasi kekeringan, PUPR optimalkan pengoperasian infrastruktur tampungan air
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan pengoperasian infrastruktur tampungan air di seluruh Indonesia. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi dampak kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan pada sumber air untuk pertanian dan air baku. Terlebih di saat pandemi Covid-19 ketika pangan dan air sangat diperlukan masyarakat. "Untuk itu Kementerian PUPR berupaya melakukan langkah-langkah antisipasi menjamin ketersediaan air saat musim kemarau tiba,” kata Basuki dalam siaran pers, Kamis (21/5). Berdasarkan hasil pantauan lapangan, tercatat total jumlah waduk operasional sebanyak 241 waduk yang meliputi 16 waduk utama dengan volume ketersediaan air sebesar 4.721 miliar meter kubik dengan areal irigasi yang tepat dapat dilayani sebesar 512.515 hektare (ha) atau sekitar 96,57% dari total 530.738 ha.