BOGOR. Kepolisian Resor Bogor Kota Provinsi Jawa Barat, menyiapkan rekayasa lalu lintas pada malam pergantian tahun untuk mengantisipasi kemacetan yang diprediksikan akan terjadi. Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan mengatakan rekayasa lalu lintas sudah disiapkan di sejumlah titik-titik yang menjadi sentral kemacetan seperti Tugu Kujang, Warung Jambu, Sholis Iskandar, Surya Kencana, dan sebagainya. "Untuk mengatasi kemacetan malam tahun baru kami sudah siapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik-titik rawan kemacetan," katanya di Bogor, Selasa. Ia mengatakan rekayasa lalu lintas akan diberlakukan secara situasional melihat kondisi ruas jalan pada saat malam tahun baru, sehingga tidak menetap. Dijelaskannya, beberapa rekayasa yang ada dilakukan seperti dari Jalan Padjajaran menuju Lapangan Sempur, ketika arus padat kendaraan yang akan melintas di Jalan Jalak Harupat akan dialihkan ke Hotel Pangrango II atau tepatnya ke arah kantor RRI. "Tapi kendaraan tidak bisa langsung mengarah ke Jalak Harupat, kita geser agar melewati Taman Kencana," katanya. Sementara itu, untuk mengurai kepadatan di perempatan Warung Jambu, kendaraan yang dari arah Sudirman tidak bisa langsung berbelok ke Jalan Padjajaran, begitu juga dari arah Jakarta. Kendaraan akan dialihkan menuju Indraprasta yang bisa langsung mengarah ke Tajur tanpa melewati Tugu Kujang. Untuk kepadatan arus di seputaran Stasiun Besar Bogor, Pos PAM Lilin Lodaya ditugaskan untuk mengatur arus lalu lintas di titik terpadat di Kota Bogor tersebut. "Rekayasa lalu lintasnya, kendaraan tidak bisa berbelok langsung ke Jalan Paledang, karena disana ada Misa Malam Tahun Baru," katanya. Berdasarkan data dari Polres Bogor Kota dalam persiapan menghadapi Operasi Lilin Lodaya 2014, lokasi rawan macet terdapat di 24 titik yang tersebar di wilayah. Kepolisian Resor Bogor memetakan lokasi rawan macet di masing-masing kecamatan seperti di Kecamatan Bogor Utara terdapat Simpang Pomad, Simpang Talang, Simpang Jalan Baru, dan Simpang Warung Jambu. Untuk lokasi rawan macet di Kecamatan Bogor Tengah terdapat di Simpang Denpom, Jembatan Merah, Simpang Jalan Surya Kencana, Tugu Kujang, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Mawar. Di Kecamatan Bogor Timur terdapat tiga titik rawan macet yakni di Jalan Siliwangi, Jalan Hero Pajajaran, dan Jalan Raya Tajur. Titik kemacetan di Kecamatan Bogor Selatan tersebar di Simpang Empang, Jalan Pahlawan, Simpang Pancasan, dan Muara Krakatau. Di Kecamatan Bogor Barat terdapat di Simpang Gunung Batu, Simpang Semplak, dan Simpang Bubulak. Lokasi rawan macet lainnya di Kecamatan Tanah Sareal terdapat di TL Yasmin, depan Yogya dan Jalan Kebon Pedes. Menurut Kasubag Humas Polres Bogor Kota AKP Diana Suci, kemacetan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, aktivitas naik turunnya penumpang angkot, pasar tumpah, terminal bayangan, banyak penyebrang jalan, Pak Ogah, parkir sembarangan dan jam masuk atau keluar kerja dan sekolah. "Upaya bertindak mengatasi kemacetan dengan mengatur lalu lintas di titik-titik kemacetan, pengalihan arus, rekayasa lalu lintas serta koordinasi dengan instansi terkait seperti Dishub dan Organda," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Antisipasi kemacetan, Bogor rekayasa lalu lintas
BOGOR. Kepolisian Resor Bogor Kota Provinsi Jawa Barat, menyiapkan rekayasa lalu lintas pada malam pergantian tahun untuk mengantisipasi kemacetan yang diprediksikan akan terjadi. Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan mengatakan rekayasa lalu lintas sudah disiapkan di sejumlah titik-titik yang menjadi sentral kemacetan seperti Tugu Kujang, Warung Jambu, Sholis Iskandar, Surya Kencana, dan sebagainya. "Untuk mengatasi kemacetan malam tahun baru kami sudah siapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik-titik rawan kemacetan," katanya di Bogor, Selasa. Ia mengatakan rekayasa lalu lintas akan diberlakukan secara situasional melihat kondisi ruas jalan pada saat malam tahun baru, sehingga tidak menetap. Dijelaskannya, beberapa rekayasa yang ada dilakukan seperti dari Jalan Padjajaran menuju Lapangan Sempur, ketika arus padat kendaraan yang akan melintas di Jalan Jalak Harupat akan dialihkan ke Hotel Pangrango II atau tepatnya ke arah kantor RRI. "Tapi kendaraan tidak bisa langsung mengarah ke Jalak Harupat, kita geser agar melewati Taman Kencana," katanya. Sementara itu, untuk mengurai kepadatan di perempatan Warung Jambu, kendaraan yang dari arah Sudirman tidak bisa langsung berbelok ke Jalan Padjajaran, begitu juga dari arah Jakarta. Kendaraan akan dialihkan menuju Indraprasta yang bisa langsung mengarah ke Tajur tanpa melewati Tugu Kujang. Untuk kepadatan arus di seputaran Stasiun Besar Bogor, Pos PAM Lilin Lodaya ditugaskan untuk mengatur arus lalu lintas di titik terpadat di Kota Bogor tersebut. "Rekayasa lalu lintasnya, kendaraan tidak bisa berbelok langsung ke Jalan Paledang, karena disana ada Misa Malam Tahun Baru," katanya. Berdasarkan data dari Polres Bogor Kota dalam persiapan menghadapi Operasi Lilin Lodaya 2014, lokasi rawan macet terdapat di 24 titik yang tersebar di wilayah. Kepolisian Resor Bogor memetakan lokasi rawan macet di masing-masing kecamatan seperti di Kecamatan Bogor Utara terdapat Simpang Pomad, Simpang Talang, Simpang Jalan Baru, dan Simpang Warung Jambu. Untuk lokasi rawan macet di Kecamatan Bogor Tengah terdapat di Simpang Denpom, Jembatan Merah, Simpang Jalan Surya Kencana, Tugu Kujang, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Mawar. Di Kecamatan Bogor Timur terdapat tiga titik rawan macet yakni di Jalan Siliwangi, Jalan Hero Pajajaran, dan Jalan Raya Tajur. Titik kemacetan di Kecamatan Bogor Selatan tersebar di Simpang Empang, Jalan Pahlawan, Simpang Pancasan, dan Muara Krakatau. Di Kecamatan Bogor Barat terdapat di Simpang Gunung Batu, Simpang Semplak, dan Simpang Bubulak. Lokasi rawan macet lainnya di Kecamatan Tanah Sareal terdapat di TL Yasmin, depan Yogya dan Jalan Kebon Pedes. Menurut Kasubag Humas Polres Bogor Kota AKP Diana Suci, kemacetan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, aktivitas naik turunnya penumpang angkot, pasar tumpah, terminal bayangan, banyak penyebrang jalan, Pak Ogah, parkir sembarangan dan jam masuk atau keluar kerja dan sekolah. "Upaya bertindak mengatasi kemacetan dengan mengatur lalu lintas di titik-titik kemacetan, pengalihan arus, rekayasa lalu lintas serta koordinasi dengan instansi terkait seperti Dishub dan Organda," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News