KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,75%-2% pada 13 Juni 2018 lalu. Bank Indonesia (BI) yang mengantisipasi kenaikan bunga The Fed dua kali lagi di tahun ini, disebut memiliki ruang menaikkan kembali bunga acuan 7-day repo rate. Menghadapi hal tersebut, sejumlah pelaku industri yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersikap awas dan mengantisipasi kenaikanan suku bunga acuan tersebut, salah satunya dengan tidak mengandalkan semata sumber pendanaan dari perbankan. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyatakan, kalangan pengusaha mempertimbangkan sumber pendanaan melalui penerbitan surat utang di pasar modal untuk membiayai bisnis mereka.
Antisipasi kenaikan bunga BI lagi, pengusaha tak andalkan kredit bank semata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve kembali menaikkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,75%-2% pada 13 Juni 2018 lalu. Bank Indonesia (BI) yang mengantisipasi kenaikan bunga The Fed dua kali lagi di tahun ini, disebut memiliki ruang menaikkan kembali bunga acuan 7-day repo rate. Menghadapi hal tersebut, sejumlah pelaku industri yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersikap awas dan mengantisipasi kenaikanan suku bunga acuan tersebut, salah satunya dengan tidak mengandalkan semata sumber pendanaan dari perbankan. Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyatakan, kalangan pengusaha mempertimbangkan sumber pendanaan melalui penerbitan surat utang di pasar modal untuk membiayai bisnis mereka.