JAKARTa. Industri perakitan kendaraan (karoseri) bersiap menaikkan harga jual produknya. Ini merupakan antisipasi mereka terhadap kenaikan harga baja yang akan terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.Industri karoseri memang banyak memakai komponen baja. "Biaya penggunaan bahan baku baja berkisar 60% hingga 70% dari total pengeluaran kami," kata Winston Wiyata, Managing Director perusahaan karoseri PT Delima Jaya kepada KONTAN.Winston memastikan, kenaikan harga baja di pasar domestik akan memaksa perusahaannya merevisi harga jual produk mereka. Menurut Winston, Delima Jaya, yang tahun ini mematok target omzet Rp 120 miliar, juga sedang menyiapkan sejumlah siasat untuk mengurangi dampak kenaikan harga baja terhadap keuangan mereka. Salah satunya, Delima Jaya akan segera mematangkan rencana untuk bekerjasama dengan perusahaan perakitan asal China. Dari kerjasama itu, mereka menargetkan bisa memproduksi bus besar dan bus medium di Indonesia. "Kami akan mix and match komponen apa yang lebih murah dari China," cetus Winston.
Antisipasi Kenaikan Harga Baja, Delima Jaya Bakal Kerek Harga Karoseri
JAKARTa. Industri perakitan kendaraan (karoseri) bersiap menaikkan harga jual produknya. Ini merupakan antisipasi mereka terhadap kenaikan harga baja yang akan terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan.Industri karoseri memang banyak memakai komponen baja. "Biaya penggunaan bahan baku baja berkisar 60% hingga 70% dari total pengeluaran kami," kata Winston Wiyata, Managing Director perusahaan karoseri PT Delima Jaya kepada KONTAN.Winston memastikan, kenaikan harga baja di pasar domestik akan memaksa perusahaannya merevisi harga jual produk mereka. Menurut Winston, Delima Jaya, yang tahun ini mematok target omzet Rp 120 miliar, juga sedang menyiapkan sejumlah siasat untuk mengurangi dampak kenaikan harga baja terhadap keuangan mereka. Salah satunya, Delima Jaya akan segera mematangkan rencana untuk bekerjasama dengan perusahaan perakitan asal China. Dari kerjasama itu, mereka menargetkan bisa memproduksi bus besar dan bus medium di Indonesia. "Kami akan mix and match komponen apa yang lebih murah dari China," cetus Winston.