KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memprediksi klaim asuransi kesehatan di industri asuransi jiwa akan menyentuh angka Rp 20 triliun sepanjang 2023. Hal itu disebabkan inflasi medis yang meningkat. Untuk mengantisipasi klaim asuransi kesehatan meningkat pada tahun ini, sejumlah perusahaan asuransi jiwa bakal melakukan sejumlah strategi. Salah satunya PT MNC Life Assurance (MNC Life) akan melakukan analisis lebih mendalam terkait kelayakan pembayaran klaim. Presiden Direktur MNC Life Risye Dillianti menyebut evaluasi ketat akan dilakukan untuk memastikan bahwa setiap pengajuan klaim sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam polis.
Selain itu, kata dia penting untuk mengevaluasi aspek-aspek lain, seperti tingkat premi, ketentuan polis, dan faktor-faktor lainnya dari bagian lain yang mungkin memiliki dampak signifikan terhadap proyeksi klaim asuransi kesehatan.
Baca Juga: Klaim Asuransi Kesehatan Diproyeksi Naik Pada 2024 "Pendekatan holistik itu memungkinkan perusahaan untuk secara efektif mengelola risiko dan memastikan keseimbangan yang baik antara kesehatan finansial dan pelayanan kepada pemegang polis," katanya kepada Kontan, Kamis (1/2). Risye menerangkan MNC Life memang mengalami kenaikan nilai klaim asuransi kesehatan pada 2023. Dia mengatakan dengan salah satunya karena biaya medis yang terus meningkat. Dia pun memperkirakan klaim asuransi kesehatan kemungkinan akan naik pada 2024. Peningkatan klaim kesehatan pada tahun ini akan dipicu sejumlah faktor. "Salah satunya perkembangan kondisi kesehatan masyarakat, perubahan dalam biaya perawatan medis, dan faktor ekonomi," kata Risye. Selain MNC Life, PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia juga akan melakukan sejumlah hal untuk mengantisipasi melonjaknya klaim asuransi kesehatan pada 2024. Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen menyebut pihaknya terus mengajak dan mendorong nasabah untuk selalu menjalankan pola hidup sehat. Menurutnya, dengan pola hidup sehat, bukan hanya kesehatan jiwa dan fisik saja yang terlindungi, melainkan juga kesehatan finansial yang akan terjaga. "Kami juga banyak melakukan kegiatan peningkatan literasi finansial dan asuransi, serta seminar-seminar kesehatan yang dilakukan oleh para dokter rumah sakit rekanan Prudential," ujarnya. Selain itu, Karin mengatakan pihaknya juga akan mengantisipasi klaim kesehatan lewat layanan PRUPriority Hospitals. Dia bilang produk yang diluncurkan pada November 2023, sebagai wujud komitmen perusahaan untuk senantiasa mendengarkan kebutuhan masyarakat, kondisi pasar, serta biaya kesehatan dari waktu ke waktu. Melalui PRUPriority Hospitals, diharapkan nasabah dapat memperoleh kualitas proteksi unggul dan menyeluruh, berupa efektivitas proses persetujuan klaim, transparansi estimasi biaya perawatan yang sesuai dengan jalur klinis di rumah sakit, serta peningkatan mutu layanan kesehatan berbasis bukti medis. "Dengan demikian, nasabah dapat memiliki peluang terbaik untuk meraih manfaat kesehatan terdepan dan berkesinambungan atas polis asuransi yang dimiliki. Hingga saat ini, program PRUPriority Hospitals telah menjalin kemitraan strategis dengan 171 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Indonesia dan luar negeri," ucap Karin. Karin menyampaikan inflasi medis memang menjadi momok bagi industri asuransi jiwa pada 2023. Dia mengatakan pada kuartal III-2023, klaim kesehatan perusahaan mengalami peningkatan sebesar 27%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2022. "Hal itu karena adanya inflasi medis dan juga meningkatnya jumlah kasus pengobatan yang tertunda akibat pandemi Covid-19," ungkapnya.
Baca Juga: MNC Life Perkirakan Klaim Asuransi Kesehatan Bakal Naik Tahun Ini Karin tak memungkiri inflasi medis masih menjadi tantangan bagi pelaku di industri asuransi kesehatan dan jiwa. Contohnya, pada 2021, biaya pengobatan penyakit demam berdarah sekitar Rp 8,5 juta, kemudian biaya pengobatannya naik menjadi Rp 10 juta pada 2023. Artinya, dalam dua tahun mengalami peningkatan sebesar 17,6%. Selain itu, kata Karin, belum adanya standar tarif medis yang berlaku secara nasional juga menjadi tantangan di industri asuransi kesehatan. Misalnya, penanganan untuk penyakit demam berdarah, bisa menimbulkan tarif medis yang berbeda. Karin menerangkan hingga kuartal III-2023, total klaim dan manfaat yang dibayarkan Prudential Indonesia sebesar Rp 12,7 triliun. Nilai itu meningkat sebesar 4%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dia menyampaikan peningkatan tersebut dipengaruhi oleh klaim kesehatan yang juga meningkat sebesar 27% atau Rp 4,1 triliun, jika dibandingkan periode yang sama pada 2022. Sementara itu, PT BNI Life Insurance atau BNI Life memprediksi klaim asuransi kesehatan tetap mengalami kenaikan pada 2024. Untuk mengantisipasi kenaikan klaim asuransi kesehatan, Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menerangkan perusahaan akan melakukan mitigasi risiko melalui beberapa hal.
"Salah satunya lebih selektif atau penguatan dalam proses seleksi risiko (underwriting), meningkatkan pengelolaan klaim untuk menghindari indikasi klaim yang fraud, memonitor klaim rasio, dan aktif memberikan edukasi hidup sehat melalui kanal komunikasi yang dimiliki oleh perusahaan," ujarnya. Eben mengatakan kenaikan klaim kesehatan pada 2023 dipengaruhi oleh kondisi iklim yang tidak menentu. Selain itu, kenaikan klaim karena adanya kenaikan biaya berobat. Eben menyampaikan sepanjang 2023, klaim asuransi kesehatan BNI Life tercatat sebesar lebih dari Rp 519 miliar. Adapun nilai itu mengalami peningkatan sekitar 46% secara Year on Year (YoY). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi