Antisipasi Kredit Macet Meningkat, Fintech Maucash Terapkan Strategi Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Maucash menerapkan strategi untuk mengantisipasi angka kredit macet meningkat.

Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan menyampaikan pihaknya telah menerapkan strategi dengan mengedepankan analisis yang menyeluruh, komprehensif, dan mendalam guna membantu lender untuk memberikan pendanaan yang disalurkan melalui Maucash. 

"Kami ingin berfokus pada keberlanjutan pendanaan. Dengan demikian, perlu memfokuskan ke segmen yang tepat dan industri yang tepat untuk meminimalisir gagal bayar dan lender menanggung kerugian. Kami optimistis bisa meminimalisir dan menjauhkan dari risiko," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (12/1).


Baca Juga: Maucash Beberkan Sejumlah Sektor yang Menarik Didanai pada 2024

Indra tak memungkiri pada tahun ini merupakan tahun politik. Hal itu juga bisa memengaruhi kinerja industri fintech lending.

Akan tetapi, dengan kekuatan ekonomi Indonesia saat ini baik dari daya beli dan juga angkatan kerja yang memang sangat baik, Indra meyakini bahwa dampak politik hanya akan terjadi di kuartal I dan kuartal II-2024. 

"Kami sangat optimistis bahwa 2024 akan lebih baik, jika dibandingkan 2023. Hal itu berdasarkan beberapa indikator positif di berbagai sektor industri, yang mana kami juga melakukan penetrasi produk di sektor itu," ujarnya.

Indra mengatakan Maucash selalu mengedepankan kehati-hatian dan komprehensif analisis yang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan market yang ada di Indonesia.

Baca Juga: Ancaman Tingginya Kredit Macet Fintech P2P Lending Masih Membayangi

Dia pun menyatakan TKB90 Maucash membaik saat ini dan optimistis akan lebih baik lagi pada bulan selanjutnya. 

Berdasarkan website resmi, Maucash memiliki TKB90 sebesar 94,27%. Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat risiko kredit macet secara agregat atau yang dikenal dengan TWP90 dalam kondisi terjaga di level 2,81% pada November 2023, sedangkan Oktober 2023 sebesar 2,89%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli