Antisipasi krisis akibat virus corona, Bank Sentral India pangkas suku bunga



KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Reserve Bank of India (RBI) memangkas suku bunga pada Jumat (27/3) menyusul bank-bank sentral lain yang telah mengambil langkah-langkah darurat untuk melawan dampak ekonomi dari pandemi virus corona yang menyebar cepat.

Mengutip Reuters, Jumat (27/3), Reserve Bank of India mengatakan telah memutuskan untuk mempertahankan sikap akomodatif selama diperlukan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan dan memitigasi dampak virus corona terhadap perekonomian, sambil memastikan bahwa inflasi tetap dalam target.

Baca Juga: Pemerintah India kucurkan US$ 23 miliar bagi warga miskin akibat kebijakan lockdown


Enam anggota Komite Kebijakan Moneter (MPC) bertemu awal pekan ini untuk sampai pada keputusan.

Pemangkasan suku bunga ini memangkas tingkat repo sebesar 75 basis poin menjadi 4,40% melebihi ekspektasi pasar yang memperkirakan pemangkasan 50 bps.

Tingak reverse repo rate diturunkan 90 basis poin menjadi 4%.

Sementara seluruh komite menyetujui pemangkasan, tetapi mereka berbeda dalam ukuran pemangkasan dan memberikan suara 4-2 untuk memangkas suku bunga dengan besaran yang diputuskan saat ini, kata RBI.

"MPC mencatat bahwa risiko ekonomi makro baik dari sisi permintaan maupun penawaran yang disebabkan oleh pandemi ini bisa sangat parah," kata Gubernur Shaktikanta Das melalui video conference.

"Kebutuhan saat ini adalah melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi ekonomi domestik dari pandemi."

Ini adalah pertama kalinya dalam lima tahun RBI bertindak di luar tanggal pertemuan kebijakan yang dijadwalkan. MPC awalnya dijadwalkan bertemu pada awal April.

Terakhir kali RBI memangkas suku bunga adalah Maret 2015 setelah pengumuman anggaran.

Baca Juga: Bank-bank di India berencana menutup sebagian cabang besar selama lockdown

RBI juga mengizinkan bank untuk memberikan moratorium tiga bulan pada semua pinjaman berjangka dan mengatakan siap untuk menyediakan likuiditas yang diperlukan dan mengambil semua langkah penting untuk menjaga stabilitas keuangan dalam ekonomi domestik.

Editor: Herlina Kartika Dewi