JAKARTA. Importir minuman alkohol (minol) mulai mengantisipasi adanya peningkatan permintaan minol di daerah sentra wisata seperti Bali. Agoes Silaban, Ketua Asosiasi Pengusaha Importir dan Distributor Minuman Impor (Apidmi) mengaku sudah meminta anggotanya untuk segera mempercepat suplai minol tersebut ke Bali. “Jangan sampai ada keluhan ada kelangkaan minol itu di Bali,” kata Agoes di Jakarta, Selasa (16/11). Memang, permintaan minol di Bali akan mengalami peningkatan terutama jelang Natal dan juga Tahun Baru 2011. Ia pun sudah mendapatkan informasi tentang adanya kenaikan permintaan dari Bali, terutama minol untuk perhotelan dan juga tempat hiburan malam. “Mereka sudah menghubungi kami mengenai kekurangan pasokan tersebut,” jelas Agoes. Untuk mengantisipasi itu, importir sudah memesan minol sesuai kuota lagi, namun pesanan itu membutuhkan waktu setidaknya satu bulan.Hingga dengan awal November 2010 lalu, realisasi impor minol mencapai 35% dari 400 kardus izin yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan. Jumlah tersebut tidak sesuai target karena tersandung aturan wajib mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).“Sampai sekarang masih ada yang tertahan di pelabuhan karena belum keluar izin ML (merek luar) dari BPOM,” terang Agoes.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Antisipasi liburan akhir tahun, importir minol percepat impor
JAKARTA. Importir minuman alkohol (minol) mulai mengantisipasi adanya peningkatan permintaan minol di daerah sentra wisata seperti Bali. Agoes Silaban, Ketua Asosiasi Pengusaha Importir dan Distributor Minuman Impor (Apidmi) mengaku sudah meminta anggotanya untuk segera mempercepat suplai minol tersebut ke Bali. “Jangan sampai ada keluhan ada kelangkaan minol itu di Bali,” kata Agoes di Jakarta, Selasa (16/11). Memang, permintaan minol di Bali akan mengalami peningkatan terutama jelang Natal dan juga Tahun Baru 2011. Ia pun sudah mendapatkan informasi tentang adanya kenaikan permintaan dari Bali, terutama minol untuk perhotelan dan juga tempat hiburan malam. “Mereka sudah menghubungi kami mengenai kekurangan pasokan tersebut,” jelas Agoes. Untuk mengantisipasi itu, importir sudah memesan minol sesuai kuota lagi, namun pesanan itu membutuhkan waktu setidaknya satu bulan.Hingga dengan awal November 2010 lalu, realisasi impor minol mencapai 35% dari 400 kardus izin yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan. Jumlah tersebut tidak sesuai target karena tersandung aturan wajib mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).“Sampai sekarang masih ada yang tertahan di pelabuhan karena belum keluar izin ML (merek luar) dari BPOM,” terang Agoes.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News