JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk rupanya sudah mengantisipasi sejak awal kondisi nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat. Perusahaan yang tercatat dengan kode emiten SSIA itu sudah sejak awal membereskan utang dalam bentuk dollar untuk menghindari pengaruh kerugian kurs. “Semenjak tahun 2014 pinjaman dollar kami sudah dilunasi dan kini kami tidak ada pinjaman dollar lagi,” ujar Erlin Budiman, Investor Relation SSIA kepada KONTAN, Jumat (24/9). Ia pun memastikan sejauh ini perseroan tidak mempunyai kewajiban pembayaran utang dalam bentuk dollar. Sejak tahun 2014, seluruh pinjaman dengan mata uang negeri paman Sam itu sudah dilunasi sehingga saat ini tidak ada risiko kurs lagi. Sedangkan untuk anak usahanya di bidang konstruksi PT Nusa Raya Cipta Tbk perseroan juga sudah mengantisipasi persoalan kebutuhan bahan baku. Kata Erlin, secara bisnis model NRCA menerapkan sistem down payment (uang muka) yang membeli bahan baku terlebih dahulu sebelum proyek berjalan. Dengan cara ini saat pembangunan berlangsung tidak akan terjadi kendala dalam hal penyediaan bahan baku. “Belum ada dampak dari dollar, karena perusahaan kami dibilang gak terlalu banyak impor,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Antisipasi lonjakan harga, SSIA bayar uang muka
JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk rupanya sudah mengantisipasi sejak awal kondisi nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dollar Amerika Serikat. Perusahaan yang tercatat dengan kode emiten SSIA itu sudah sejak awal membereskan utang dalam bentuk dollar untuk menghindari pengaruh kerugian kurs. “Semenjak tahun 2014 pinjaman dollar kami sudah dilunasi dan kini kami tidak ada pinjaman dollar lagi,” ujar Erlin Budiman, Investor Relation SSIA kepada KONTAN, Jumat (24/9). Ia pun memastikan sejauh ini perseroan tidak mempunyai kewajiban pembayaran utang dalam bentuk dollar. Sejak tahun 2014, seluruh pinjaman dengan mata uang negeri paman Sam itu sudah dilunasi sehingga saat ini tidak ada risiko kurs lagi. Sedangkan untuk anak usahanya di bidang konstruksi PT Nusa Raya Cipta Tbk perseroan juga sudah mengantisipasi persoalan kebutuhan bahan baku. Kata Erlin, secara bisnis model NRCA menerapkan sistem down payment (uang muka) yang membeli bahan baku terlebih dahulu sebelum proyek berjalan. Dengan cara ini saat pembangunan berlangsung tidak akan terjadi kendala dalam hal penyediaan bahan baku. “Belum ada dampak dari dollar, karena perusahaan kami dibilang gak terlalu banyak impor,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News