Antisipasi lonjakan penduduk Jakarta, Intiland siapkan lahan 1.000 ha di Maja



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Intiland Development Tbk menyiapkan lahan seluas 1.000 hektare (ha) di kawasan Maja, Lebak, Banten. Persiapan tersebut guna Antisipasi makin padatnya penduduk di Jakarta.

Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan Intiland Development menyebutkan bahwa menyadari bahwa seiring makin padatnya jumlah penduduk Jakarta dan makin mahalnya harga lahan. Karenanya, pengembangan kawasan pinggiran dinilai sebagai solusi untuk mengatasi tingginya kebutuhan properti masyarakat.

Baca Juga: Intiland Development (DILD) yakin alami kenaikan pendapatan berulang 5% sampai 10%


"Intiland telah mengantisipasi trend ini dengan menyiapkan lahan seluas lebih dari 1.000 hektar di kawasan Maja, Lebak, Banten," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (26/7).

Walaupun telah dipersiapkan, pihaknya mengaku saat ini lahan tersebut belum dikembangkan. Saat ini disebutnya masih dalam tahapan kajian perencanaan dan menunggu perkembangan infrastruktur di daerah tersebut.

Sedangkan untuk proyek lainnya yang berada di pinggiran Jakarta, Theresia bilang ada 3 aset  yang merupakan proyek perumahan, dan mixed used & high-rise. Ketiga proyek tersebut yakni kawasan perumahan antara lain Talaga Bestari di Cikupa Tangerang dan  kawasan perumahan Magnolia Residence di Jatake Tangerang.

Selain itu, proyek lainnya pengembangan mixed use bernama Aeropolis yang lokasinya hanya 500 meter dari Bandara International Soekarno Hatta. "Di kawasan ini meliputi pengembangan apartemen, komersial, hotel, dan pergudangan," jelasnya.

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Memperluas Kawasan Industri

Untuk pemasarannya, ia menyebutkan ketiga proyek tersebut Aeropolis mulai dari harga sekitar Rp 200 juta. Kemudian Magnolia mulai dengan kisaran harga Rp 500 juta, serta Talaga Bestari mulai di kisaran Rp 300 juta.

Theresia mengakui bahwa realisasi marketing sales sepanjang 6 bulan pertama kemarin belum final. Hanya saja, diperkirakan kontribusi ketiga proyek tersebut masih double digit.

"Sekitar 15%," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli