JAKARTA. PT BNI Syariah tidak terlalu khawatir bila Bank Indonesia (BI) menerapkan kebijakan Loan to Value (LTV) yang mewajibkan uang muka pembiayaan rumah sebesar 30%. Sebagai bukti, sebelum beleid, BNI Syariah sudah menyiapkan sejumlah amunisi. Salah satunya, tabungan rencana bertajuk Tapenas Griya.Produk tabungan khusus nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan rumah tersebut dipercaya bisa mendongkrak Griya BNI Syariah yang merupakan produk unggulan perseroan. “Nasabah juga menjadi lebih siap untuk mencicil rumah, di samping proses pengajuannya itu sendiri akan lebih cepat karena perseroan sudah memiliki rekam jejak nasabah,” imbuh Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono kepada KONTAN, Selasa (23/10).Per September 2012, outstanding pembiayaan rumah BNI Syariah tercatat mencapai Rp 2,9 triliun atau naik sekitar 36,3% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Diperkirakan, realisasinya hingga akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 3 triliun atau tumbuh 50% ketimbang 2011 lalu, yakni Rp 2 triliun.General Manager Divisi Komunikasi, Jaringan dan Layanan BNI Syariah Dade Dermawan mengatakan, pembiayaan rumah menjadi salah satu produk unggulan perseroan. Tengok saja, kontribusi lini bisnis griya mencapai 44,41% dari total pembiayaan di kuartal ketiga 2012. Disusul oleh pembiayaan sektor mikro, kartu pembiayaan, dan emas.Dalam menyalurkan pembiayaan rumah, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tersebut menawarkan akad murabahah. Meski enggan merinci margin yang ditawarkan kepada nasabah, Dade mengklaim, kisarannya masih single digit atau di bawah 10% dengan tenor pembiayaan yang berlaku antara 5 sampai 15 tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Antisipasi LTV, BNI Syariah bikin Tapenas Griya
JAKARTA. PT BNI Syariah tidak terlalu khawatir bila Bank Indonesia (BI) menerapkan kebijakan Loan to Value (LTV) yang mewajibkan uang muka pembiayaan rumah sebesar 30%. Sebagai bukti, sebelum beleid, BNI Syariah sudah menyiapkan sejumlah amunisi. Salah satunya, tabungan rencana bertajuk Tapenas Griya.Produk tabungan khusus nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan rumah tersebut dipercaya bisa mendongkrak Griya BNI Syariah yang merupakan produk unggulan perseroan. “Nasabah juga menjadi lebih siap untuk mencicil rumah, di samping proses pengajuannya itu sendiri akan lebih cepat karena perseroan sudah memiliki rekam jejak nasabah,” imbuh Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono kepada KONTAN, Selasa (23/10).Per September 2012, outstanding pembiayaan rumah BNI Syariah tercatat mencapai Rp 2,9 triliun atau naik sekitar 36,3% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Diperkirakan, realisasinya hingga akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 3 triliun atau tumbuh 50% ketimbang 2011 lalu, yakni Rp 2 triliun.General Manager Divisi Komunikasi, Jaringan dan Layanan BNI Syariah Dade Dermawan mengatakan, pembiayaan rumah menjadi salah satu produk unggulan perseroan. Tengok saja, kontribusi lini bisnis griya mencapai 44,41% dari total pembiayaan di kuartal ketiga 2012. Disusul oleh pembiayaan sektor mikro, kartu pembiayaan, dan emas.Dalam menyalurkan pembiayaan rumah, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tersebut menawarkan akad murabahah. Meski enggan merinci margin yang ditawarkan kepada nasabah, Dade mengklaim, kisarannya masih single digit atau di bawah 10% dengan tenor pembiayaan yang berlaku antara 5 sampai 15 tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News