JAKARTA. Untuk mengantisipasi lonjakan pengangguran akibat moratorium TKI ke Arab Saudi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) menyiapkan pelatihan keterampilan dan penyiapan wirausaha di bidang-bidang tertentu. Anggaran untuk program itu mencapai Rp 4 miliar.Dirjen IKM Kemenperin, Euis Saedah, mengatakan, program itu disiapkan hanya bagi para TKI yang tidak jadi berangkat ke luar negeri akibat kebijakan moratorium. Selain memberikan pelatihan keterampilan khusus dalam bidang pekerjaan tertentu, program itu juga mengarahkan agar peserta menjadi wirausaha. "Selain pelatihan, mereka akan diberikan bantuan modal baik dalam bentuk alat maupun uang," kata Euis usai pembukaan acara pameran produk kulit di Kemenperin, Selasa (26/7).Calon TKI yang terserap dalam program itu, menurut Euis, belum bisa dalam jumlah banyak karena anggaran yang terbatas. Jumlah peserta program itu hanya sekitar 200 orang. Sebagai gambaran saja, setiap peserta akan menghabiskan anggaran untuk pelatihan Rp 2 juta. Mereka juga akan mendapatkan bantuan alat. Contohnya saja, alat tenun bukan mesin (ATBM) untuk sektor industri tekstil dan produk tekstil senilai Rp 1 juta.Pelatihan akan dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai sektor IKM di antaranya sektor TPT dan alas kaki. Euis menyebut pelaku IKM yang sudah siap bekerjasama di antaranya perajin sutera dari Sukabumi bernama Wignyo. Selain itu ada juga asosiasi perancang mode yang siap dan sanggup merekrut hingga 50 orang. Jika program itu bisa berjalan, para lulusan bisa bekerja pada IKM yang ada atau membangun usaha sendiri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Antisipasi moratorium TKI, Kemenperin siapkan dana Rp 4 Miliar
JAKARTA. Untuk mengantisipasi lonjakan pengangguran akibat moratorium TKI ke Arab Saudi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) menyiapkan pelatihan keterampilan dan penyiapan wirausaha di bidang-bidang tertentu. Anggaran untuk program itu mencapai Rp 4 miliar.Dirjen IKM Kemenperin, Euis Saedah, mengatakan, program itu disiapkan hanya bagi para TKI yang tidak jadi berangkat ke luar negeri akibat kebijakan moratorium. Selain memberikan pelatihan keterampilan khusus dalam bidang pekerjaan tertentu, program itu juga mengarahkan agar peserta menjadi wirausaha. "Selain pelatihan, mereka akan diberikan bantuan modal baik dalam bentuk alat maupun uang," kata Euis usai pembukaan acara pameran produk kulit di Kemenperin, Selasa (26/7).Calon TKI yang terserap dalam program itu, menurut Euis, belum bisa dalam jumlah banyak karena anggaran yang terbatas. Jumlah peserta program itu hanya sekitar 200 orang. Sebagai gambaran saja, setiap peserta akan menghabiskan anggaran untuk pelatihan Rp 2 juta. Mereka juga akan mendapatkan bantuan alat. Contohnya saja, alat tenun bukan mesin (ATBM) untuk sektor industri tekstil dan produk tekstil senilai Rp 1 juta.Pelatihan akan dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai sektor IKM di antaranya sektor TPT dan alas kaki. Euis menyebut pelaku IKM yang sudah siap bekerjasama di antaranya perajin sutera dari Sukabumi bernama Wignyo. Selain itu ada juga asosiasi perancang mode yang siap dan sanggup merekrut hingga 50 orang. Jika program itu bisa berjalan, para lulusan bisa bekerja pada IKM yang ada atau membangun usaha sendiri.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News