KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mempertimbangkan opsi untuk menambah sumber pembiayaan utang melalui pinjaman. Hal ini untuk mengantisipasi potensi pelebaran defisit APBN 2019 yang diproyeksi sebesar 1,93% terhadap produk domestik bruto (PDB). Ekonom Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF) Bhima Yudhistira menilai, opsi menambah pinjaman tunai dari luar negeri memang lebih menguntungkan bagi pemerintah saat ini dalam rangka mengamankan defisit APBN. Dari sisi pertimbangan beban bunga utang, Bhima mengatakan, pinjaman luar negeri yang bersifat bilateral maupun multilateral umumnya mematok bunga pinjaman yang lebih rendah dibandingkan imbal hasil surat utang negara (SUN).
Antisipasi pelebaran defisit anggaran, tambahan pinjaman lebih memungkinkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mempertimbangkan opsi untuk menambah sumber pembiayaan utang melalui pinjaman. Hal ini untuk mengantisipasi potensi pelebaran defisit APBN 2019 yang diproyeksi sebesar 1,93% terhadap produk domestik bruto (PDB). Ekonom Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF) Bhima Yudhistira menilai, opsi menambah pinjaman tunai dari luar negeri memang lebih menguntungkan bagi pemerintah saat ini dalam rangka mengamankan defisit APBN. Dari sisi pertimbangan beban bunga utang, Bhima mengatakan, pinjaman luar negeri yang bersifat bilateral maupun multilateral umumnya mematok bunga pinjaman yang lebih rendah dibandingkan imbal hasil surat utang negara (SUN).