Antisipasi penularan Covid-19 dengan menjalakan prokes ketat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan kasus Covid-19 masih terjadi di Indonesia sejak beberapa pekan lalu. Berdasarkan data pemerintah, hingga Sabtu (10/7) pukul 12.00 WIB terjadi penambahan 35.094 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 kini berjumlah 2.491.006 orang terhitung dari Maret 2020. 

Sehingga pemerintah pun sepakat untuk menerapkan PPKM Darurat di wilayah Jawa-Bali serta beberapa kabupaten/kota di luar Jawa-Bali, demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.

Maka dari itu, masyarakat pun mulai menjalankan protokol kesehatan yang semakin ketat serta memperluas pengetahuan mereka terkait penyebaran Covid-19 agar dapat terhindar dari paparan virus korona. Hal itu dilakukan juga oleh Direktur PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID), Lukman Hakim yang mengaku telah menjalankan anjuran dari pemerintah untuk tetap berada di rumah apabila tidak ada keperluan yang mendesak. 

Penularan Covid-19 yang kian dekat dengan lingkungan atau keluarga terdekat, membuat Lukman semakin mencermati beberapa gejala Covid-19 yang mirip dengan penyakit non Covid-19. Seperti misalnya gejala flu. "Bedanya pada gangguan indera penciuman dan rasa, gejalanya hampir sama hanya Covid-19 lebih lama," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (11/7). 

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi, Ini Caranya

Dia bilang, antisipasi utama yang dilakukan ketika dirinya sendiri ataupun keluarga inti ada yang mengalami gejala mirip Covid-19 adalah dengan segera melakukan Antigen Swab Test untuk memastikan. Namun demikian, demi menghindari terjadinya kondisi tersebut yang terpenting saat ini adalah dengan menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. 

"Tapi yang lebih penting kita antisipasi dengan menjalakan prokes dari pemerintah seperti pakai masker double, jangan berkerumun, dan juga hidup sehat serta berolahraga setiap hari untuk meningkatkan imun," jelasnya. 

Tak hanya itu, saat ini dia dan keluarga pun rutin mengonsumsi multivitamin untuk menjaga imunitas dari dalam tubuh. 

Di sisi lain, Presiden Direktur PT Hexpharm Jaya Laboratories, Mulia Lie berpendapat bahwa beberapa gejala Covid-19 yang harus diperhatikan adalah gejala demam tinggi yang bersamaan dengan pilek dan batuk hingga sakit tenggorokan. Ketika ketiganya datang bersamaan, bisa dicurigai sebagai gejala Covid-19 dan bukan flu biasa. 

Dia bilang, ketika dihadapkan dengan situasi tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan PCR Swab Test yang diimbangi dengan mengonsumsi multivitamin dan obat-obatan yang sesuai dengan gejala yang dialami. "Serta lakukan isolasi sambil berjaga-jaga kalau sampai benar-benar positif Covid-19," kata Dia. 

Adapun, untuk mengantisipasi penularan Covid-19, Mulia pun senantiasa menjalankan berbagai prokes yang ketat. Seperti misalnya mengonsumsi multivitamin, istirahat dan olahraga teraur, serta menjaga pola makan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Inilah penyebab saturasi oksigen turun saat melakukan isolasi mandiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .