KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan kondisi pasar batubara saat ini membuat PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengantisipasi penurunan produksi di kisaran 10% dibandingkan realisasi produksi pada 2019 lalu, atau pada kisaran bawah target produksi batubara ADRO di tahun ini. Asal tahu saja, realisasi produksi batubara ADRO pada tahun lalu mencapai 58,03 juta ton. Sedangkan di tahun 2020 ini ADRO menargetkan produksi direntang 54 juta ton-58 juta ton. Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan, penurunan produksi terutama terjadi pada jenis batubara termal. Kendati begitu, Nadira menegaskan pihaknya akan terus mengikuti perkembangan pasar batubara dan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang ADRO.
Antisipasi penurunan produksi 10%, Adaro Energy (ADRO) memperkuat segmen bisnis lain
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan kondisi pasar batubara saat ini membuat PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengantisipasi penurunan produksi di kisaran 10% dibandingkan realisasi produksi pada 2019 lalu, atau pada kisaran bawah target produksi batubara ADRO di tahun ini. Asal tahu saja, realisasi produksi batubara ADRO pada tahun lalu mencapai 58,03 juta ton. Sedangkan di tahun 2020 ini ADRO menargetkan produksi direntang 54 juta ton-58 juta ton. Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengatakan, penurunan produksi terutama terjadi pada jenis batubara termal. Kendati begitu, Nadira menegaskan pihaknya akan terus mengikuti perkembangan pasar batubara dan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang ADRO.