Antisipasi peredaran makanan ilegal, BPOM tingkatkan pengawasan di daerah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat aspek pengawasan obat dan makanan ilegal untuk melindungi masyarakat, mengingat posisi Indonesia yang memiliki banyak tempat perbatasan.

"Posisi Indonesia unik dibandingkan negara-negara lain, luas kita sangat luas sekali perbatasannya karena kita kepulauan, tantangan di perbatasan akan terus kita respon Badan POM bekerjasama dengan mitra-mitra kerja daerah untuk perlindungan terhadap berbagai obat dan makanan yang ilegal di perbatasan," kata Penny, Selasa (18/2).

Baca Juga: Indofarma (INAF) gandeng Mylan luncurkan obat biosimilar untuk kanker payudara


Penny juga mengatakan, pihaknya akan terus memperkuat kelembagaan. "Badan POM membutuhkan betul-betul kemandirian sehingga bisa terus membangun diri, memproyeksikan diri ke depan bagaimana bisa membangun sumber daya yang ada makin memperkuat aspek pengawasan obat dan makanan," kata Penny, Selasa (18/2).

Selain itu, salah satu prioritas ke depan pihaknya adalah percepatan pelayanan publik. Hal ini untuk mendorong pengembangan industri obat dan makanan. "Terutama tadi ya research untuk bagaimana didampingi hilirisasinya menjadi produk,"ungkap dia.

Baca Juga: Menko Airlangga kumpulkan sejumlah menteri bahas dampak virus corona ke ekonomi

Selain itu, Penny mengatakan, tantangan lain pengawasan obat dan makanan adalah aspek peredaran online untuk produk ilegal dari obat dan makanan.

Badan POM mendukung menggunakan e-commerce untuk lebih meningkatkan kapasitas penjualan dan daya saing dari produk UMKM misalnya seperti produk obat dan makanan Indonesia asalkan memenuhi aspek-aspek peraturan yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .