Antisipasi Perlambatan Ekonomi China, Pemerintah Perluas Pasar Ekspor



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah tengah berupaya memperluas hubungan dagang dengan berbagai macam negara di dunia, sehingga tidak hanya bergantung pada satu negara saja.

Misalnya saja China, negara ini masuk ke dalam seperlima ekspor Indonesia sehingga perlambatan yang terjadi di negara tersebut akan berdampak signifikan pada ekonomi Indonesia. Tercatat ekonomi China hanya tumbuh 0,4% pada kuartal II 2022 secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Kinerja tersebut merupakan yang terburuk sejak kuartal I 2020.


“Risiko yang harus kita pantau, salah satunya pertumbuhan ekonomi China itu terkoreksi cukup dalam. Ini kita punya hubungan ekonomi yang cukup intens dengan China,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan dalam Taklimat Media, Senin (8/8).

Baca Juga: Jokowi Beri Mandat Khusus ke Sri Mulyani Lakukan Simulasi Stress Test

Adapun, sepanjang semester I 2022, nilai ekspor Indonesia ke China tercatat sebesar US$ 28,94 miliar. Nilai tersebut setara 20,5% dari total nilai ekspor Indonesia.

Pangsa ekspor China tersebut jauh di atas Amerika Serikat dan Jepang masing-masing diurutan kedua dan ketiga yang masing-masing 10,5% dan 8,4%.

Maka dari itu, agar tidak terpapar dampak dari melemahnya perekonomian China, pemerintah  akan menjaga ketahanan ekonomi internal, dengan melakukan diversifikasi aktivitas ekspor dan investasi.

“Kita melakukan diversifikasi dari aktivitas ekonomi, sehingga tidak hanya tergantung pada China dan ini sudah mulai terjadi misal ekspor kita belakangan ini selain ke China kita juga perkuat ke India dan beberapa negara-negara lainnya,” jelasnya.

Baca Juga: Anggaran Kementerian dan Lembaga Berpotensi Bengkak Jadi Rp 993 Triliun pada 2023

Febrio menambahkan, belakangan ini Indonesia mulai memperkuat ekspor ke negara lain di Asia, seperti India. Dia menyebut nilai ekspor Indonesia ke India sepanjang semester I tahun ini sebesar US$ 11,4 miliar.

Nilai tersebut naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 5,6 miliar dan tahun 2020 sebesar US$ 4,7 miliar. Realisasi tersebut juga sudah melampaui realisasi 2019 sebesar US$ 5,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli