KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Strategi agresif pemerintah untuk menarik utang baru dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada paruh pertama tahun 2025 dinilai menjadi upaya untuk antisipasi atas potensi tekanan di semester II. Sampai dengan 17 April 2025, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan SBN sebesar Rp 413,97 triliun. Jumlah ini setara 64,43% dari target pembiayaan melalui SBN dalam APBN 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 642,5 triliun. Kepala Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Muhammad Rizal Taufikurahman menilai realisasi penerbitan SBN tersebut menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menjalankan strategi front loading.
Antisipasi Potensi Tekanan di Semester II-2025, Pemerintah Agresif Tarik Utang Baru
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Strategi agresif pemerintah untuk menarik utang baru dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada paruh pertama tahun 2025 dinilai menjadi upaya untuk antisipasi atas potensi tekanan di semester II. Sampai dengan 17 April 2025, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menerbitkan SBN sebesar Rp 413,97 triliun. Jumlah ini setara 64,43% dari target pembiayaan melalui SBN dalam APBN 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 642,5 triliun. Kepala Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Muhammad Rizal Taufikurahman menilai realisasi penerbitan SBN tersebut menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menjalankan strategi front loading.