Antisipasi risiko kenaikan bunga, bankir berusaha jaga margin bunga bersih



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bankir berusaha menjaga margin bunga bersih (NIM) agar tidak turun terlalu dalam. Hal ini seiring risiko kenaikan suku bunga acuan BI 7DRR rate 25 bps yang diproyeksi akan terjadi lagi di kuartal IV-2018.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang penurunan NIM memang terjadi di banyak bank. "Oleh karena itu kami berusaha tidak menaikkan suku bunga kredit sebesar kenaikan bunga dana," kata Haryono kepada kontan.co.id, Selasa (5/9).

Bank Mayapada optimis bisa menjaga rasio NIM sesuai dengan yang direncanakan. NIM Bank Mayapada Juni 2018 3,98% turun dari periode sama 2017 4,1%.


Jasman Ginting, Sekretaris Perusahaan Bank Panin bilang penurunannya NIM sebenarnya gradual. "Selama kondisi normal, perubahannya tipis saja," kata Jasman kepada kontan.co.id, Selasa (5/9).

Menurut Jasman perbedaan perhitungan hari di laporan keuangan bisa mempengaruhi NIM. NIM Bank Panin Juni 2018 4,49% turun dari periode sama 2017 4,94%.

Paul Sutaryono Pengamat Perbankan bilang dengan proyeksi kenaikan bunga acuan di kuartal 4 2018 diproyeksi NIM perbankan bisa sedikit tertekan.

Dody Ariefianto, Direktur Group Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bilang dalam siklus moneter yang mengetat biasanya NIM bank akan turun. "Karena biaya dana naik lebih cepat dibandingkan dengan loan yield," kata Dody kepada kontan.co.id, Selasa (5/9). NIM akhir tahun diproyeksi masih berkisar 4%.

Salah satu faktor yang membuat NIM tidak turun terlalu cepat adalah laba. Hal ini karena laba bank pada akhir tahun diproyeksi akan naik akrena provisi agak turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .