Antisipasi risiko pengetatan likuiditas, ini strategi dari bank menengah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank menengah berusaha mengantisipasi risiko pengetatan likuiditas sebagai imbas meningkatnya rasio kredit dibanding dana pihak ketiga (DPK) atau yang kerap disebut loan to deposite ratio (LDR).

Heri Purwanto, Direktur Bank Bukopin mengakui memang kondisi pasar uang saat ini memang sudah mulai mengetat.

"Sehingga ke depan akan berpengaruh terhadap beberapa hal," kata Heri kepada kontan.co.id, Rabu (18/7). 


Yakni pencairan kredit akan ketat, suku bunga akan sulit dipertahankan, dan daya beli akan menurun. 

Terkait ini, Bank Bukopin akan melakukan dua strategi. Pertama, meningkatkan mass product fund. Hal ini karena akan ada sedikit pengaruhnya terhadap suku bunga.

Selain itu, bank juga akan melakukan promosi dan launching produk baru. 

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang terkait dengan risiko likudiats bank akan selalu memanage pertumbuhan DPK.

"Disesuaikan dengan kebutuhan supaya profitabilitas dapat dikelola dengan baik," kata Haryono kepada kontan.co.id, Rabu (18/7).

Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan Bank Jatim mengatakan saat ini rasio likuditas bank masih bagus yaitu 64%. "Akhir tahun ditargetkan sebesar 78,69%," kata Gerdian kepada kontan.co.id, Rabu (18/7).

Catatan saja, rasio LDR bank menengah lebih tinggi dibandingkan dengan industri.

Sampai Mei 2018, rasio LDR bank BUKU III per Mei 2018 sebesar 102,13%, paling tinggi dibandingkan dengan kelompok bank lain seperti BUKU IV 88,94%, BUKU II 79,86%, dan BUKU I 79,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi