KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menganggarkan modal kerja (Capex) senilai Rp 5 triliun untuk pengembangan teknologi informasi (TI) pada tahun ini. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication Bank BCA, Hera F. Haryn mengatakan, sekitar Rp 500 miliar dialokasikan untuk keamanan siber. "Tentu ini menjadi kajian serius, sehingga kami membuat alokasi (anggaran) yang sangat masuk akal," kata Hera di Jakarta, Senin
Pada kesempatan yang sama, Direktur BCA, Haryanto T. Budiman menyampaikan, bahwa perusahaan terus meningkatkan sistem keamanan nasabah dalam bertransaksi. Mengingat, transaksi yang diproses BCA di kisaran 55 juta-65 juta transaksi. Besarnya nilai transaksi BCA menjadi perhatian perusahaan untuk mengantisipasi serangan siber. Terlebih, kata Haryanto, mayoritas serangan siber bukan menyasar sistem tapi lebih kepada social engineering (rekayasa sosial). Baca Juga: Transaksi Cardless BCA Meningkat Belakangan bahkan marak penipuan melalui telepon atau WhatsApp yang mengatasnamakan BCA dan iklan Akun BCA Palsu di media sosial khususnya di Instagram yang menawarkan program upgrade menjadi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas. Selain itu, terdapat penipuan yang menawarkan apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip dengan tujuan penipuan pada aplikasi BCA mobile atau kartu kredit. Adapun modus-modus yang terjadi seperti mendapat telepon atau WhatsApp dari nomor yang mengatasnamakan BCA dan menawarkan untuk upgrade ke BCA Solitaire dan Prioritas, apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip. Kemudian, nasabah mendapat iklan di Instagram palsu yang seolah-olah dari akun resmi BCA dan menawarkan untuk upgrade ke BCA Solitaire dan Prioritas, apply kartu kredit BCA atau ganti ke kartu chip.