Antisipasi Suku Bunga The Fed yang Tinggi, Investor Obligasi Beralih ke Dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang mungkin menahan suku bunganya di rentang 5,25%-5,5% hingga kuartal III-2024 membuat investor beralih dari obligasi ke dolar AS. 

Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, investor melakukan aksi jual di pasar obligasi global dan beralih memegang dolar AS. Hal ini untuk mengantisipasi skenario higher for longer The Fed.

Peralihan minat investor ke dolar AS terlihat dari naiknya indeks dolar AS sebesar 0,4% menjadi 106. Di sisi lain, indeks obligasi S&P untuk pasar negara maju turun 0,3% dan EMBI untuk pasar negara berkembang terkoreksi 0,4%. 


Baca Juga: Incar US$ 1 Miliar, Filipina Bakal Terbitkan Obligasi Ritel Berdenominasi Dolar AS

Sementara itu, yield US treasury bertenor 10 tahun dan Bund naik masing-masing sebesar 10 bps dan 6 bps menjadi 4,53% dan 2,8%. 

"Sejumlah investor mulai memperkirakan kenaikan yield US treasury hingga 5% yang bisa mendorong naik yield 10Y INDOGB lebih tinggi lagi," ucap Lionel dalam risetnya, Selasa (26/9). 

Lionel memperkirakan yield INDOGB tenor 10 tahun berpotensi naik menuju rentang 6,8%-6,9% pada Selasa (26/9). Sementara itu, rupiah masih akan melanjutkan depresiasi ke rentang Rp 15.400-Rp 15.500 per dolar AS.

Lionel merekomendasikan investor untuk tetap waspada menghadapi gejolak pasar global minggu ini. Ia merekomendasikan investor untuk melirik surat utang negara (SUN) seri FR0040, FR0050, FR0068, FR0095, FR0097, FR0098, dan FR0100.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi