Antisipasi tapering off The Fed, BI berencana gelar stress test



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana untuk melakukan stress test untuk mengantisipasi efek normalisasi kebijakan moneter (tapering off) bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed). 

Seperti diketahui, membaiknya kondisi perekonomian AS membuat The Fed melemparkan sinyal untuk melakukan pengurangan stimulus moneter, yang memberi kekhawatiran hengkangnya arus modal asing dari negara berkembang, termasuk Indonesia. 

“Kami melihat ada risiko dari tapering off, ini berpotensi menahan masuknya arus modal asing (inflow). Kami sepakat, untuk melakukan stress test,” tegast Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti saat Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (25/8). 


Selain risiko tapering off tersebut, stress test yang akan dilakukan oleh bank sentral juga untuk mengantisipasi peningkatan varian Delta Covid-19 yang bisa memicu penurunan kepercayaan para investor. 

Baca Juga: BI optimistis inflasi 2021 dan 2022 terjaga di target sasaran 2% - 4%

Akan tetapi, hingga kini Destry melihat masih ada aliran masuk modal asing ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia akibat ketidakpastian pasar keuangan global yang sedikit menurun, sejalan perbaikan prospek ekonomi dunia. 

BI mencatat dari awal tahun 2021 hingga 23 Agustus 2021, arus modal asing masuk hingga Rp 21 triliun. Dan dari awal Agustus 2021 hingga 23 Agustus 2021, arus modal asing yang masuk sebesar Rp 11,2 triliun. 

“Jadi memang sempat ada aliran modal asing yang keluar pada bulan Juli 2021, tetapi Agustus 2021 ada inflow yang cukup besar, terutama di pasar Surat Berharga Negara (SBN),” tandas Destry. 

Selanjutnya: Antisipasi dampak tapering off The Fed, BNI lakukan reprofiling SBN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi