Antisipasi The Fed rate mendukung rupiah



JAKARTA. Meski Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menaikan suku bunga acuannya ke level 1%, tetapi valuasi mata uang Garuda masih tetap kokoh. Dengan sokongan fundamental dalam negeri yang cukup positif rupiah mampu mengungguli dollar AS.

Di pasar spot, Kamis (15/3) rupiah tercatat menguat 0.13% ke level Rp 13.347 per dollar AS. Sedangkan jika mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang Garuda menguat 0,29% dan ditutup pada harga Rp 13.347 per dollar AS.

Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk mengatakan penguatan rupiah ini sebenarnya terjadi karena kenaikan suku bunga The Fed sudah bisa diantisipasi pasar.


Kenaikan suku bunga 25 basis point dianggap bukan kejadian yang luar biasa. “Bahkan gejolak dari kenaikan suku bunga acuan AS ini hampir tidak ada,” ungkapnya kepada Kontan, Kamis (16/3).

Kemudian dari dalam negeri, fundamental rupiah yang cukup positif juga dianggap mampu mengangkat nilai tukar. Badan Pusat Statistik merilis neraca perdagangan dalam negeri mengalami surplus US$ 1,32 miliar bulan Februari.

Ditambah lagi rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia sore ini diperkirakan masih akan menahan tingkat suku bunga acuannya. “Kondisi fundamental tahun ini kita lebih baik dari tahun lalu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto