KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah melakukan langkah antisipasi akibat utang milik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang macet. BNI pun meningkatkan biaya provisi untuk antisipasi. Peningkatan biaya provisi BNI pun tampak cukup signifikan terjadi di kuartal IV/2024. Biaya provisi BNI naik 50,3% secara kuartalan menjadi senilai Rp 2,82 triliun di periode tersebut. Kondisi tersebut pun pada akhirnya turut berdampak pada laba BNI yang turun secara kuartalan. Di kuartal akhir 2024 tersebut, laba bank berlogo 46 ini turun 8,2% secara kuartalan menjadi Rp 5,15 triliun.
Antisipasi Utang Macet Sritex, BNI Alokasikan Biaya Provisi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah melakukan langkah antisipasi akibat utang milik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang macet. BNI pun meningkatkan biaya provisi untuk antisipasi. Peningkatan biaya provisi BNI pun tampak cukup signifikan terjadi di kuartal IV/2024. Biaya provisi BNI naik 50,3% secara kuartalan menjadi senilai Rp 2,82 triliun di periode tersebut. Kondisi tersebut pun pada akhirnya turut berdampak pada laba BNI yang turun secara kuartalan. Di kuartal akhir 2024 tersebut, laba bank berlogo 46 ini turun 8,2% secara kuartalan menjadi Rp 5,15 triliun.