Antler Galang Dana Hingga US$ 72 Juta untuk Kembangkan Startup di Asia Tenggara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Antler menutup penggalangan Fund II (Antler SEA Fund II) dengan menghimpun dana sebesar US$ 72 juta pada Selasa (13/8). Dana tersebut akan kembali diinvestasikan pada perusahaan teknologi early-stage di Asia Tenggara, dengan modal pre-launch, pre-seed, dan seed.

Antler merupakan perusahaan modal ventura skala global dengan kantor di lebih dari 30 kota, termasuk Jakarta. Co-founder dan Managing Partner Antler, Jussi Salovaara mengungkapkan dalam waktu enam hingga sembilan bulan ke depan, Antler berencana menginvestasikan US$ 27 juta di 45 startup tahap awal.

Sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk mendukung startup yang dibentuk selama Program Residensi Antler yang diadakan di seluruh Asia Tenggara. Dimana sebesar US$ 9 juta atau sekitar Rp 146 miliar telah dialokasikan untuk Indonesia.


Baca Juga: Startup Penyediaan Lapangan Kerja Gapai Mengantongi Suntikan Dana Rp 16 Miliar

Sebelumnya, Antler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup di Indonesia. Seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia; Kora, platform agritech dengan teknologi pascapanen; serta Brick, platform keuangan terbuka dan penyedia API terpadu.

"Adanya SEA Fund II menandai babak selanjutnya dalam mewujudkan misi Antler guna mendukung para founders dari tahap paling awal hingga pertumbuhan mereka. Sebagai investor multi-stage global, kami percaya bahwa sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mulai membangun," ungkap Jussi dalam keterangan tertulis yang disiarkan Kamis (15/8).

Antler SEA Fund II didukung oleh limited partners (LP) global dan regional, dengan komponen dana lebih dari 50% berasal dari investor institusi. Termasuk di antaranya pengelolaan dana kekayaan negara (sovereign wealth funds), pengelola dana pensiun (pension funds), dan dana abadi universitas (university endowment).

Menurut Jussi, penutupan pengumpulan dana ini berlangsung bersamaan dengan peningkatan minat investor terhadap investasi tahap awal. Hal tersebut didorong oleh percepatan digitalisasi, pertumbuhan kelas menengah, dan prospek ekonomi yang kuat di wilayah ini.

Data dari Preqin menunjukkan peningkatan signifikan dalam investasi tahap awal global, dengan ukuran kesepakatan pendanaan tahap seed (benih) meningkat sebesar 112%, sementara peningkatan kesepakatan pendanaan tahap Seri A naik dengan rata-rata 31%.

Baca Juga: Rayakan Perjalanan 10 Tahun, eFishery Bakal Rambah Hilirisasi Sektor Akuakultur

Dalam upaya mendukung para founder dari tahap paling awal hingga pertumbuhan, Antler telah memperkenalkan ARC (Agreement for Rolling Capital). Sebuah inisiasi penggalangan dana baru untuk founder startup early-stage untuk mendapatkan modal hingga US$ 600.000 (Rp 9,7 miliar).

Dana tersebut termasuk investasi awal, pro-rata follow-on, dan ARC, dalam kurun sembilan bulan pertama siklus hidup perusahaan. Antler juga akan terus menginvestasikan hingga US$ 10 juta modal pengembangan dalam startup tahap growth-stage dari Seri A ke atas melalui dana pertumbuhan barunya, yaitu Antler Elevate.

Dana sebesar US$ 285 juta (sekitar Rp 4 triliun) ini berinvestasi secara global di perusahaan-perusahaan unggulan, termasuk yang berada dalam pendanaan tahap awal Antler. Sebelumnya, Antler’s SEA Fund I telah berinvestasi di 91 perusahaan, termasuk Airalo, Reebelo, Qashier, Bluesheets dan Volopay.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi