JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjalin kerjasama dengan Direct Nickel Pty. Ltd. (DNi), perusahaan ekstraksi nikel asal Australia. Kerjasama ini untuk membangun dan mengembangkan pabrik pengolahan nikel laterit menggunakan teknologi proses DNi. Russell Debney, Chief Executive Officer DNi bilang, sebagai tahap awal, mereka akan membangun pabrik berkapasitas produksi 10.000-15.000 ton nikel per tahun. Lokasi pabrik di Pomalla (Sulawesi Tenggara) dan Pulau Buli (Maluku). "Untuk membangun pabrik itu, dibutuhkan investasi US$ 400 juta-US$ 500 juta," kata Russel, Senin (22/7). Namun, menurut Tato Miraza, Direktur Utama Antam, skema kerjasama maupun porsi saham belum ditentukan. Pembangunan pabrik akan didahului beberapa kerjasama terutama operasi pengujian pabrik (test plant) milik DNi di Perth, Australia.
ANTM bangun pabrik dengan Direct Nickel
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjalin kerjasama dengan Direct Nickel Pty. Ltd. (DNi), perusahaan ekstraksi nikel asal Australia. Kerjasama ini untuk membangun dan mengembangkan pabrik pengolahan nikel laterit menggunakan teknologi proses DNi. Russell Debney, Chief Executive Officer DNi bilang, sebagai tahap awal, mereka akan membangun pabrik berkapasitas produksi 10.000-15.000 ton nikel per tahun. Lokasi pabrik di Pomalla (Sulawesi Tenggara) dan Pulau Buli (Maluku). "Untuk membangun pabrik itu, dibutuhkan investasi US$ 400 juta-US$ 500 juta," kata Russel, Senin (22/7). Namun, menurut Tato Miraza, Direktur Utama Antam, skema kerjasama maupun porsi saham belum ditentukan. Pembangunan pabrik akan didahului beberapa kerjasama terutama operasi pengujian pabrik (test plant) milik DNi di Perth, Australia.