JAKARTA. Perusahaan pertambangan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memulai proses pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur, Maluku Utara dengan melaksanakan pemasangan tiang pancang perdana (first piling) pada 25 April 2017. First piling ini merefleksikan dukungan program hilirisasi pemerintah dalam rangka peningkatan nilai tambah produk mineral Indonesia. Direktur Utama ANTM, Tedy Badrujaman mengatakan Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) merupakan wujud implementasi rencana strategis ANTM dalam hilirisasi.
Pembangunan ini dilakukan sejak pabrik feronikel pertama (FeNi I) beroperasi tahun 1976, FeNi II di tahun 1995, FeNi III di tahun 2007 dan pengembangan FeNi I yang dikenal dengan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP). "Selama 4 dekade ANTM meningkatkan nilai tambah mineral yang dimiliki," terang Tedy dalam keterbukaan informasi, Selasa (25/4). P3FH akan mendukung total kapasitas produksi feronikel tahunan ANTM menjadi 40.500-43.500 ton nikel dalam feronikel (TNi), sehingga semangat mewujudkan industri dasar logam akan semakin dekat. Proyek strategis ANTM ini didanai melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menciptakan nilai tambah mineral melalui hilirisasi. P3FH memiliki kapasitas produksi feronikel 13.500 TNi per tahun. Engineering, Procurement & Construction (EPC) P3FH akan dikerjakan oleh konsorsium unincorporated PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan Kawasaki Heavy Industries, Ltd. (WIKA-KHI). Kontrak kerja tersebut telah ditandatangani 21 Desember 2016 lalu. WIKA adalah salah satu BUMN konstruksi yang telah bekerjasama dalam proyek-proyek pembangunan sebelumnya di ANTAM dan terhadap P3FH ini Perseroan optimis dapat diselesaikan oleh WIKA-KHI secara on time, on budget dan berkualitas baik.