ANTM dan Freeport garap anode slime



JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berencana membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan PT Freeport Indonesia.

Kelak, perusahaan patungan itu akan membangun pabrik anode slime dan precious metal refinery yang ditargetkan berkapasitas produksi 6.000 ton. ANTM akan membangun pabrik tersebut dengan dukungan dana rights issue.

"Di proyek anode slime dan precious metal refinery, kami bisa memiliki saham sekitar 30%-40%," ungkap Tedy Badrujaman, Direktur Utama ANTM, Kamis (31/3), tanpa menyebut nilai investasi di proyek tersebut.


ANTM telah meraup dana Rp 5,3 triliun dari hasil rights issue. Dari jumlah itu, senilai Rp 3,5 triliun merupakan penyertaan modal negara dan Rp 1,8 triliun dari penyerapan dana investor publik.

Mengenai rencana pemerintah mendorong konsorsium BUMN pertambangan untuk menyerap saham divestasi Freeport, manajemen ANTM masih menunggu keputusan pemerintah.

Saat ini pemerintah masih melakukan kajian terhadap penawaran Freeport. ANTM disebut-sebut bersama PT Inalum akan menyerap saham divestasi Freeport.

Tahun ini, ANTM mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 160 juta atau Rp 2,12 triliun (mengacu kurs tengah Bank Indonesia senilai Rp 13.276 per dollar AS).

ANTM akan memakai capex untuk sejumlah ekspansi, yakni perluasan pabrik feronikel Pomalaa, proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim dan proyek pembangunan smelter grade alumina pefinery Mempawah serta proyek anode slime dan precious metal refinery.

Harga saham ANTM kemarin ditutup menurun 0,22% menjadi Rp 464 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie