JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali menegaskan tidak akan mengikuti divestasi saham 7% milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang dilakukan pemerintah. Kali ini, perusahaan pelat merah tersebut beralasan, jika saham yang ditawarkan terlampau kecil sehingga kurang strategis untuk ANTM."Pemerintah bagus ambil itu. Kami tidak ambil karena tidak strategis nilainya dan kami masih banyak proyek lain," kata Alwin Syah Loebis di Jakarta, Senin (3/1). Alwin sendiri menilai langkah pemerintah yang memilih mengambil alih saham milik Newmont memang lebih tepat.Sebelum memutuskan mengambil divestasi saham milik Newmont tersebut, ANTM dan PTBA sempat ditawari untuk mengambil saham tersebut. Tapi keduanya sepakat menolak. Apalagi ANTM sedang diproyeksikan untuk membeli saham Inalum.Tahun ini ANTM akan menganggarkan belanja modal alias capex mencapai Rp 3 triliun. Belanja modal ini akan digunakan untuk pengerjaan proyek pembangkit listrik, proyek feronikel, dan juga akuisisi tambang batubara. Dana belanja modal akan didapatkan dari pinjaman bank dan internal. "Kita telah mendapatkan pinjaman dari JBIC dan masih ada bank lain yang kita jajaki," pungkas Alwin.ANTM pun menargetkan produksi emasnya tahun depan mencapai 2,9 juta ton dan akan memberikan kontribusi mencapai 30% dari total pendapatan ANTM.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ANTM lebih senang jika pemerintah yang beli divestasi Newmont
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali menegaskan tidak akan mengikuti divestasi saham 7% milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang dilakukan pemerintah. Kali ini, perusahaan pelat merah tersebut beralasan, jika saham yang ditawarkan terlampau kecil sehingga kurang strategis untuk ANTM."Pemerintah bagus ambil itu. Kami tidak ambil karena tidak strategis nilainya dan kami masih banyak proyek lain," kata Alwin Syah Loebis di Jakarta, Senin (3/1). Alwin sendiri menilai langkah pemerintah yang memilih mengambil alih saham milik Newmont memang lebih tepat.Sebelum memutuskan mengambil divestasi saham milik Newmont tersebut, ANTM dan PTBA sempat ditawari untuk mengambil saham tersebut. Tapi keduanya sepakat menolak. Apalagi ANTM sedang diproyeksikan untuk membeli saham Inalum.Tahun ini ANTM akan menganggarkan belanja modal alias capex mencapai Rp 3 triliun. Belanja modal ini akan digunakan untuk pengerjaan proyek pembangkit listrik, proyek feronikel, dan juga akuisisi tambang batubara. Dana belanja modal akan didapatkan dari pinjaman bank dan internal. "Kita telah mendapatkan pinjaman dari JBIC dan masih ada bank lain yang kita jajaki," pungkas Alwin.ANTM pun menargetkan produksi emasnya tahun depan mencapai 2,9 juta ton dan akan memberikan kontribusi mencapai 30% dari total pendapatan ANTM.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News