JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mengejar proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (P3FP). ANTM mulai membangun Oxygen Plant No 5.Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan ANTM mengatakan, perseroan iniĀ sudah menandatangani kontrak engineering, procurement and construction (EPC) untuk aksi tersebut. ANTM menggandeng Daesung Industrial Gases Co Ltd Korea dan PT Koin Konstruksi Indonesia. Nilai kontrak proyek yang ditargetkan selesai semester I-2015 tersebut mencapai US$ 11 juta atau sekitar Rp 132,05 miliar (Kurs US$ 1=Rp 12.005).Oxygen Plant tersebut berguna untuk menambah kapasitas pasokan oksigen bagi proses pemurnian feronikel berkualitas tinggi alias low carbon ferronickel. "Pendanaannya berasal dari obligasi korporasi yang diterbitkan pada tahun 2011 yang lalu," sebut Tri dalam keterangan resmi, Rabu (11/12).Tahun 2011, ANTM memang menerbitkan obligasi berkelanjutan sebesar Rp 3 triliun. Selain untuk proyek feronikel Pomalaa, dana obligasi ini juga digunakan untuk pembukaan tambang nikel di beberapa wilayah.Sejatinya, ANTM mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp 4 triliun pada tahun 2011. Namun, sisa obligasi senilai Rp 1 triliun tidak diterbitkan lantaran kondisi pasar yang tengah tak kondusif. Tahun depan, ANTM kembali mengkaji untuk menerbitkan kembali obligasi sebesar Rp 3 triliun untuk pembangunan beberapa proyek lain.Tri menjelaskan, pembangunan Oxygen Plant ini merupakan paket VII dari proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa yang punya nilai investasi total US$ 573 juta. Hingga Oktober 2013, ANTM sudah membelanjakan sekitar Rp 1,33 triliun untuk keperluan proyek ini.Proyek ini memang terdiri dari delapan paket pekerjaan seperti jetty & facilites, belt conveyors, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ANTM membangun oxygen plant senilai US$ 11 juta
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mengejar proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (P3FP). ANTM mulai membangun Oxygen Plant No 5.Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan ANTM mengatakan, perseroan iniĀ sudah menandatangani kontrak engineering, procurement and construction (EPC) untuk aksi tersebut. ANTM menggandeng Daesung Industrial Gases Co Ltd Korea dan PT Koin Konstruksi Indonesia. Nilai kontrak proyek yang ditargetkan selesai semester I-2015 tersebut mencapai US$ 11 juta atau sekitar Rp 132,05 miliar (Kurs US$ 1=Rp 12.005).Oxygen Plant tersebut berguna untuk menambah kapasitas pasokan oksigen bagi proses pemurnian feronikel berkualitas tinggi alias low carbon ferronickel. "Pendanaannya berasal dari obligasi korporasi yang diterbitkan pada tahun 2011 yang lalu," sebut Tri dalam keterangan resmi, Rabu (11/12).Tahun 2011, ANTM memang menerbitkan obligasi berkelanjutan sebesar Rp 3 triliun. Selain untuk proyek feronikel Pomalaa, dana obligasi ini juga digunakan untuk pembukaan tambang nikel di beberapa wilayah.Sejatinya, ANTM mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan obligasi berkelanjutan senilai Rp 4 triliun pada tahun 2011. Namun, sisa obligasi senilai Rp 1 triliun tidak diterbitkan lantaran kondisi pasar yang tengah tak kondusif. Tahun depan, ANTM kembali mengkaji untuk menerbitkan kembali obligasi sebesar Rp 3 triliun untuk pembangunan beberapa proyek lain.Tri menjelaskan, pembangunan Oxygen Plant ini merupakan paket VII dari proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa yang punya nilai investasi total US$ 573 juta. Hingga Oktober 2013, ANTM sudah membelanjakan sekitar Rp 1,33 triliun untuk keperluan proyek ini.Proyek ini memang terdiri dari delapan paket pekerjaan seperti jetty & facilites, belt conveyors, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News