JAKARTA. Langkah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menerbitkan surat utang (obligasi) berkelanjutan dengan total Rp 4 triliun tinggal selangkah lagi. Rencananya, ANTM akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan proyek baru dan pembukaan tambang. Dalam prospektus yang dikeluarkan perusahaan hari ini (9/11) terlihat ANTM akan menerbitkan obligasi yang terdiri dari dua seri. Jika obligasi tahap I akan ditawarkan Rp 1,5 triliun kepada publik akhir tahun ini, maka sisanya akan ditawarkan selama-lamanya dua tahun ke depan.Penggunaan dana obligasi pertama Rp 1,5 triliun, sekitar Rp 1,05 triliun atau 70% sebagai pengembangan usaha berupa renovasi, perbaikan dan moderenisasi pabrik feronikel di Pomalaa. Dana ini juga digunakan untuk pembukaan tambang nikel di Maluku Utara dan atau Sulawesi Tenggara, juga tambang bauksit di Kalimantan Barat. Sisanya, Rp 450 miliar akan dihabiskan untuk investasi rutin pada tambang nikel Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan tambang emas.Obligasi tersebut terdiri dari dua seri. Seri A berjangka waktu tujuh tahun dan seri B berjangka waktu 10 tahun, dengan penawaran 100% dari jumlah pokok. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi. Tingkat bunga akan diumumkan kemudian.PT Deutsche Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia dipercaya sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara yang bertindak sebagai wali amanat PT Bank Permata Tbk.Perkiraan masa penawaran awal di 10-24 November, dengan tanggal efektif 2 Desember. Sementara masa penawaran umum dijadwalkan 6-9 Desember, dengan tanggal penjatahan di 12 Desember. Distribusi secara elektronik dan pencatatan di BEI masing-masing terjadi di 14 dan 15 Desember.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ANTM menerbitkan obligasi senilai Rp 4 triliun
JAKARTA. Langkah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menerbitkan surat utang (obligasi) berkelanjutan dengan total Rp 4 triliun tinggal selangkah lagi. Rencananya, ANTM akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan proyek baru dan pembukaan tambang. Dalam prospektus yang dikeluarkan perusahaan hari ini (9/11) terlihat ANTM akan menerbitkan obligasi yang terdiri dari dua seri. Jika obligasi tahap I akan ditawarkan Rp 1,5 triliun kepada publik akhir tahun ini, maka sisanya akan ditawarkan selama-lamanya dua tahun ke depan.Penggunaan dana obligasi pertama Rp 1,5 triliun, sekitar Rp 1,05 triliun atau 70% sebagai pengembangan usaha berupa renovasi, perbaikan dan moderenisasi pabrik feronikel di Pomalaa. Dana ini juga digunakan untuk pembukaan tambang nikel di Maluku Utara dan atau Sulawesi Tenggara, juga tambang bauksit di Kalimantan Barat. Sisanya, Rp 450 miliar akan dihabiskan untuk investasi rutin pada tambang nikel Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan tambang emas.Obligasi tersebut terdiri dari dua seri. Seri A berjangka waktu tujuh tahun dan seri B berjangka waktu 10 tahun, dengan penawaran 100% dari jumlah pokok. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai tanggal pembayaran bunga obligasi. Tingkat bunga akan diumumkan kemudian.PT Deutsche Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia dipercaya sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara yang bertindak sebagai wali amanat PT Bank Permata Tbk.Perkiraan masa penawaran awal di 10-24 November, dengan tanggal efektif 2 Desember. Sementara masa penawaran umum dijadwalkan 6-9 Desember, dengan tanggal penjatahan di 12 Desember. Distribusi secara elektronik dan pencatatan di BEI masing-masing terjadi di 14 dan 15 Desember.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News