JAKARTA. Rapor kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih merah. Perusahaan tambang emas itu membukukan kerugian sebesar Rp 1,44 triliun pada akhir 2015 lalu. Total kerugian itu membengkak hingga 93,7% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 743,5 miliar. Sebenarnya, penjualan ANTM masih naik 12% year on year (yoy) menjadi Rp 10,5 triliun. Namun, beban ANTM yang tinggi menggerus marjin laba. Beban keuangan perseroan juga meningkat hingga 94% menjadi Rp 246 miliar. Kontributor terbesar pendapatan ANTM berasal dari penjualan komoditas emas, yang menyumbang Rp 7,31 triliun atau 70% dari total penjualan. Volume penjualan emas ANTM naik 42% menjadi 14.179 kg. Sementara feronikel menjadi kontributor terbesar kedua pada pendapatan ANTM dan menyumbang Rp 2,72 triliun atau 26% dari total penjualan.
ANTM rugi Rp 1,44 triliun di 2015 kemarin
JAKARTA. Rapor kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih merah. Perusahaan tambang emas itu membukukan kerugian sebesar Rp 1,44 triliun pada akhir 2015 lalu. Total kerugian itu membengkak hingga 93,7% dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 743,5 miliar. Sebenarnya, penjualan ANTM masih naik 12% year on year (yoy) menjadi Rp 10,5 triliun. Namun, beban ANTM yang tinggi menggerus marjin laba. Beban keuangan perseroan juga meningkat hingga 94% menjadi Rp 246 miliar. Kontributor terbesar pendapatan ANTM berasal dari penjualan komoditas emas, yang menyumbang Rp 7,31 triliun atau 70% dari total penjualan. Volume penjualan emas ANTM naik 42% menjadi 14.179 kg. Sementara feronikel menjadi kontributor terbesar kedua pada pendapatan ANTM dan menyumbang Rp 2,72 triliun atau 26% dari total penjualan.