JAKARTA. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2,3 triliun pada tahun ini. Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan ANTM mengatakan, mayoritas belanja modal itu bakal digunakan untuk penyelesaian Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP). Proyek ini akan mendongkrak kapasitas produksi nikel pabrik Pomalaa dari 18.000-20.000 ton per tahun menjadi 27.000-30.000 ton per tahun. Delapan tahap proyek tersebut diharapkan sudah bisa selesai pada Oktober 2015. Namun, dana capex itu kemungkinan masih akan bertambah karena ANTM bakal mendapat kucuran dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3,5 triliun. "Capex Rp 2,3 triliun belum melibatkan tambahan dana PMN. Makanya kemungkinan capex bertambah untuk mengejar pembangunan proyek," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (24/3). Namun, Tri belum mau menyebutkan revisi belanja modal tahun ini. Belanja modal juga digunakan untuk menyelesaikan pabrik anode slime di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 40 juta. ANTM sendiri memiliki tiga proyek smelter yang akan dikebut. Nilai investasi proyek smelter tersebut mencapai US$ 3,34 miliar atau sekitar Rp 40 triliun. Selain dari PMN, ANTM akan mendanai belanja modal dari dana kas dan pinjaman perbankan yang sudah didapatkan sebelumnya. Di akhir tahun lalu, ANTM memiliki dana kas sebesar Rp 2,6 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ANTM siapkan capex Rp 2,3 triliun
JAKARTA. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2,3 triliun pada tahun ini. Tri Hartono, Sekretaris Perusahaan ANTM mengatakan, mayoritas belanja modal itu bakal digunakan untuk penyelesaian Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP). Proyek ini akan mendongkrak kapasitas produksi nikel pabrik Pomalaa dari 18.000-20.000 ton per tahun menjadi 27.000-30.000 ton per tahun. Delapan tahap proyek tersebut diharapkan sudah bisa selesai pada Oktober 2015. Namun, dana capex itu kemungkinan masih akan bertambah karena ANTM bakal mendapat kucuran dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 3,5 triliun. "Capex Rp 2,3 triliun belum melibatkan tambahan dana PMN. Makanya kemungkinan capex bertambah untuk mengejar pembangunan proyek," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (24/3). Namun, Tri belum mau menyebutkan revisi belanja modal tahun ini. Belanja modal juga digunakan untuk menyelesaikan pabrik anode slime di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 40 juta. ANTM sendiri memiliki tiga proyek smelter yang akan dikebut. Nilai investasi proyek smelter tersebut mencapai US$ 3,34 miliar atau sekitar Rp 40 triliun. Selain dari PMN, ANTM akan mendanai belanja modal dari dana kas dan pinjaman perbankan yang sudah didapatkan sebelumnya. Di akhir tahun lalu, ANTM memiliki dana kas sebesar Rp 2,6 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News