JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mempersiapkan diri untuk menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Dana maksimal dari rights issue itu mencapai Rp 5,3 triliun. Namun, dalam aksi korporasi yang rencananya berlangsung pada Oktober nanti, perseroan belum menunjuk pihak yang menjadi pembeli siaga. Johan Nababan, Plh Direktur Keuangan ANTM, mengatakan, perusahaan tak menutup kemungkinan ada pembeli siaga yang membantu dalam aksi korporasi itu. Johan menyatakan ANTM belum memperoleh investor strategis yang siap menyerap HMETD ANTM. Meski belum ada investor strategis, manajemen ANTM yakin, rights issue tersebut bisa terserap maksimal. "Dengan track record ANTM sebagai perusahaan tambang terkemuka di Indonesia dan mendapatkan dukungan pemerintah, kami yakin transaksi ini dapat sambutan positif dari para investor," terang Johan dalam keterbukaan informasi, Kamis (17/9).
ANTM yakin, pasar menyerap rights issue
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mempersiapkan diri untuk menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue. Dana maksimal dari rights issue itu mencapai Rp 5,3 triliun. Namun, dalam aksi korporasi yang rencananya berlangsung pada Oktober nanti, perseroan belum menunjuk pihak yang menjadi pembeli siaga. Johan Nababan, Plh Direktur Keuangan ANTM, mengatakan, perusahaan tak menutup kemungkinan ada pembeli siaga yang membantu dalam aksi korporasi itu. Johan menyatakan ANTM belum memperoleh investor strategis yang siap menyerap HMETD ANTM. Meski belum ada investor strategis, manajemen ANTM yakin, rights issue tersebut bisa terserap maksimal. "Dengan track record ANTM sebagai perusahaan tambang terkemuka di Indonesia dan mendapatkan dukungan pemerintah, kami yakin transaksi ini dapat sambutan positif dari para investor," terang Johan dalam keterbukaan informasi, Kamis (17/9).