JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sudah mendapat restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menjaminkan kepemilikan saham di ketiga anak usahanya yang bergerak di industri media. Alasannya VIVA butuh pinjaman dana segar lebih dari US$ 100 juta untuk membayar utang yang jatuh tempo dan ekspansi bisnisnya. Ketiga anak usaha yang akan menjadi agunan pinjaman tersebut adalah PT Lativi Mediakarya yang menjalankan bisnis stasiun televisi TV One; PT Viva Media Baru yang menjalankan bisnis portal berita Vivanews; dan PT Cakrawala Andalas Televisi yang memiliki bisnis stasiun televisi ANTV. Di ketiga anak usaha tersebut VIVA mempunyai kepemilikan saham masing-masing 99,99%. "Akan kami jaminkan saham di 3 anak usaha yakni TV One, Vivanews, dan ANTV. Yang jadi jaminan saham mayoritas lebih dari 50%," ujar Erick Tohir, Direktur Utama VIVA usai RUPSLB di Gedung ANTV, Rabu (2/10). Charlie Kasim, Direktur Keuangan VIVA menjelaskan saat ini perseroan mempunyai utang sebesar US$ 80 juta kepada Deutsche Bank yang akan jatuh tempo pada Februari 2014. "Pokok utang ke Deutsche Bank sebesar US$ 80 juta. Jika ditambah biaya lain-lain maka totalnya mencapai US$ 90 juta sendiri untuk Deutsche Bank. Sedangkan lebih dari US$ 10 juta akan digunakan untuk ekspansi," ujar Charlie. Dia menceritakan sampai sejauh ini sudah ada 2 bank asing dan 1 bank lokal yang menjadi calon kreditur. "Kami cari pinjaman yang tenornya lebih dari empat tahun dan bunganya di bawah 9%," jelas Charlie.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ANTV, Vivanews, dan TV One jadi agunan VIVA
JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sudah mendapat restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menjaminkan kepemilikan saham di ketiga anak usahanya yang bergerak di industri media. Alasannya VIVA butuh pinjaman dana segar lebih dari US$ 100 juta untuk membayar utang yang jatuh tempo dan ekspansi bisnisnya. Ketiga anak usaha yang akan menjadi agunan pinjaman tersebut adalah PT Lativi Mediakarya yang menjalankan bisnis stasiun televisi TV One; PT Viva Media Baru yang menjalankan bisnis portal berita Vivanews; dan PT Cakrawala Andalas Televisi yang memiliki bisnis stasiun televisi ANTV. Di ketiga anak usaha tersebut VIVA mempunyai kepemilikan saham masing-masing 99,99%. "Akan kami jaminkan saham di 3 anak usaha yakni TV One, Vivanews, dan ANTV. Yang jadi jaminan saham mayoritas lebih dari 50%," ujar Erick Tohir, Direktur Utama VIVA usai RUPSLB di Gedung ANTV, Rabu (2/10). Charlie Kasim, Direktur Keuangan VIVA menjelaskan saat ini perseroan mempunyai utang sebesar US$ 80 juta kepada Deutsche Bank yang akan jatuh tempo pada Februari 2014. "Pokok utang ke Deutsche Bank sebesar US$ 80 juta. Jika ditambah biaya lain-lain maka totalnya mencapai US$ 90 juta sendiri untuk Deutsche Bank. Sedangkan lebih dari US$ 10 juta akan digunakan untuk ekspansi," ujar Charlie. Dia menceritakan sampai sejauh ini sudah ada 2 bank asing dan 1 bank lokal yang menjadi calon kreditur. "Kami cari pinjaman yang tenornya lebih dari empat tahun dan bunganya di bawah 9%," jelas Charlie.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News