Anugerah Kagum Karya (AKKU) fokuskan proyek retired residence di Bali



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk (AKKU) fokuskan pada pengembangan retired residential di Bali. Adapun nilai investasi proyek tersebut itu Rp 800 miliar.

Herliansyah Rahadian, Presiden Direktur Anugerah Kagum Karya Utama menyebutkan, saat ini pihaknya memiliki landbank seluas 5,4 ha di Karangasem, Bali. Lahan tersebut akan digunakan perseroan guna membuat proyek retired residence.

"Progres terkini, kami sudah mendapatkan izin untuk pengembangan lahan tersebut," ujarnya menjawab pertanyaan kontan.co.id, di Jakarta, Selasa (30/7).


Sedangkan untuk melangkah ke tahap konstruksi diharapkannya dapat dilakukan secepatnya. Namun, ia mengakui kebutuhan dana yang cukup besar menjadi tantangan bagi perseroan untuk eksekusi rencana tersebut.

Baca Juga: Anugerah Kagum Karya Utama (AKKU) masih cari pendanaan baru

Untuk itu, pihaknya berupaya mencari partner guna melanjutkan proyek tersebut. Herliansyah mengungkapkan saat ini pihaknya sudah melakukan penandatanganan kesepahaman. Sayang, ia masih belum mau buka-bukaan terkait partnernya.

"Karena baru kesepahaman, kalau sudah penandatanganan kerja sama baru bisa kami umumkan," kilahnya.

Hal tersebut juga lantaran setelah nota kesepahaman saat ini partnernya sedang melakukan due diligent terkait lahan dan rencana proyeknya. Baru setelah selesai mereka akan lanjut penandatanganan kerja sama.

Alternatif lainnya yang mana perseroan berencana untuk menjual sebagian saham mayoritasnya. Adapun, dana dari penjualan sebagian saham dapat membantu perseroan mengeksekusi rencana tersebut. "Kami akan tetap mayoritas," tambahnya.

Baca Juga: Semester I, Anugerah Kagum Karya Utama (AKKU) catat penurunan pendapatan bersih 14%

Asal tahu, untuk proyek di Bali tersebut dilaksanakan oleh PT Kagum Maha Karya Abadi. Adapun konsep proyek dengan nama Gino Feruci Labuan Amuk tersebut nantinya akan menyasar lansia dari luar negeri.

"Kami membidik pensiunan kaya dari luar negeri sehingga pemasukannya berupa dolar AS," terangnya.

Karenanya, lokasi di Labuan Amuk dipilih lantaran dekat bibir pantai yang memiliki arus ombak tenang sehingga menjanjikan keheningan dan kehangatan penghuninya. Lebih lanjut, mereka membidik segmen pasar tersebut karena setelah uji pasar, captive market cukup besar.

Baca Juga: Kagum Lokasi menolak proyek Grand Asia Afrika disebut mangkrak

Selain rencana proyek di Bali, perseroan juga memiliki rencana proyek lainnya yang berada di Setiabudi, Bandung. Hanya saja, disebutnya lahan seluas 10 ha tersebut masih dalam proses perizinan dan masih mencari konsep terbaik.

"Karena daerah itu perizinan agak sulit," terangnya. Lanjutnya, dari sana pihaknya masih belum bisa memproyeksikan kebutuhan dana investasi pada rencana proyek di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto