Anwar Ibrahim Diangkat Sebagai Perdana Menteri Malaysia Setelah Berjuang 25 Tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anwar Ibrahim dinobatkan sebagai perdana menteri baru Malaysia, menandai kebangkitan yang luar biasa bagi seorang pria yang pertama kali didapuk untuk pekerjaan itu di tahun 1990-an sebelum dia tiba-tiba dipecat dan dipenjara.

Koalisi Pakatan Harapan (PH) Anwar memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan akhir pekan, tetapi tidak ada satu partai atau koalisi yang muncul dengan 112 kursi mayoritas parlemen yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

PH dan koalisi konservatif Melayu-Muslim Perikatan Nasional (PN) di bawah mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, yang memiliki jumlah kursi tertinggi kedua, keduanya memulai negosiasi untuk membentuk pemerintahan, merayu koalisi yang lebih kecil di negara bagian Sabah dan Sarawak di Kalimantan. Serta Barisan Nasional (BN), aliansi yang mendominasi Malaysia selama sekitar 60 tahun sebelum kekalahan bersejarahnya dalam pemilihan terakhir pada 2018.


Baca Juga: Anwar Ibrahim Resmi Ditunjuk Menjadi Perdana Menteri Malaysia, Dilantik Sore Ini

Dengan tidak mampu membuat terobosan, Raja Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah bertemu Anwar dan Muhyiddin, serta anggota parlemen yang baru terpilih untuk menggali pandangan mereka tentang siapa yang harus memimpin pemerintahan baru.

Setelah pertemuan keluarga kerajaan pada hari Kamis, raja mengumumkan bahwa Anwar akan menjadi perdana menteri karena ia mendapat dukungan dari mayoritas 222 anggota parlemen Malaysia.

Editor: Handoyo .