ANZ Bank Kembali Dikabarkan Bakal Melego Kepemilikan Saham di Bank Panin (PNBN)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Australia and New Zealand (ANZ) Banking Group Ltd dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menjual kepemilakan saham di PT Bank Pan Indonesia (PNBN) seperti dilansir dari pemberitaan Bloomberg pada Rabu (6/7). 

“ANZ telah memulai pembicaraan awal dengan pihak-pihak yang berkepentingan termasuk bank dan taipan lain di Indonesia,” kata sejumlah sumber Bloomberg yang menolak disebutkan namanya.

Saham Panin Bank telah meningkat lebih dari dua kali lipat sepanjang tahun ini. Berdasarkan data RTI, saham PNBN meningkat 111,04% secara year to date menjadi Rp 1.625 hingga penutupan pasar saham Rabu (6/7). 


ANZ memiliki 38,82% saham Bank Panin yang bernilai sekitar US$ 1 miliar. Kepemilikan ANZ di Bank Panin melalui cucu perusahaan yakni Votraint No 1103 Pty Ltd. 

Baca Juga: BRI Torehkan Biaya Dana Terendah Sepanjang Sejarah

Selain ANZ, sebanyak 46,04% saham lainnya dikempit oleh PT Panin Financial Tbk dan sisanya dimiliki oleh publik. 

Kebangkitan penjualan Bank Panin akan menandai setidaknya upaya ketiga ANZ dalam sedekade terakhir. Mulai dari pembicaraan untuk menjual saham PNBN ke Mizuho Financial Group Inc pada tahun 2013 ketika peraturan ada baru yang membuat potensi akuisisi tersebut jadi lebih mahal sehingga menahan investasi dari luar negeri.

Sumber Bloomberg menyebut ANZ menggaet Morgan Stanley untuk membantu menemukan pembeli pada tahun 2018.

“Pertimbangan masih dalam tahap awal dan tidak ada jaminan ANZ akan melanjutkan penjualan saham,” kata sumber tersebut.

Baca Juga: Rasio Dana Murah Bank Tabungan Negara (BBTN) Meningkat ke Level 44%

Seorang perwakilan untuk ANZ menolak berkomentar. Menjual saham adalah hak pemegang saham, kata Chief Executive Officer Panin Bank Herwidayatmo dalam pesan teks menanggapi pertanyaan Bloomberg News. Manajemen PNSB juga disebutnya belum menerima informasi tentang hal tersebut.

ANZ pertama kali membeli Bank Panin pada tahun 1999 dan meningkatkan kepemilikannya menjadi lebih dari 38% pada satu dekade kemudian.

 
PNBN Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi