ANZ Ingin Kuasai 99% Saham ANZ Panin



JAKARTA. Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) melihat Asia Tenggara sebagai tempat menjanjikan untuk mengail laba. Kali ini, negara yang menjadi fokus ANZ adalah Indonesia dan Laos.

Di Indonesia, menurut penjelasan resmi ANZ di bursa Australia Kamis lalu (1/4), lembaga keuangan asal Australia ini akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT ANZ Panin Bank (ANZ Panin). ANZ akan membeli 14% saham ANZ Panin milik PT Panin Bank Tbk (Bank Panin).

Kalau rencana itu terealisasi, kepemilikan ANZ di ANZ Panin bakal meningkat dari 85% menjadi 99%. Untuk transaksi ini, ANZ sudah menyiapkan dana US$ 44 juta.


"Saat ini kami sedang melakukan pembicaraan lanjutan dengan Bank Panin dan keputusan finalnya menunggu persersetujuan Bank Indonesia (BI)," ujar Chief Executive Oficer (CEO) ANZ Asia Pacific, Eropa, dan Amerika Alex Thursby dalam pernyataan resmi tersebut.

Penambahan saham di ANZ Panin merupakan strategi ANZ untuk meningkatkan skala bisnis di Asia. "Kami juga ingin menyederhanakan struktur bisnis di Asia tenggara," jelas Thursby.

Toh, rencana ANZ menambah saham di ANZ Panin, tetap tergantung pada kemauan Bank Panin melepas saham mereka. Wakil Direktur Utama Bank Panin Roosniati Salihin lewat pesan singkat kepada KONTAN, Ahad (4/5) malam, bilang, Bank Panin belum membuat keputusan apa pun terkait rencana ANZ.

"Itu rencana ANZ Panin saja," tegas Roosniati, yang tengah berada di luar negeri. Sayang, ia enggan menjelaskan lebih jauh tentang pembicaraan antara Bank Panin dengan ANZ.

Sekedar catatan, ANZ Panin merupakan perusahaan patungan antara ANZ Panin dan Bank Panin. Bank yang beroperasi sejak tahun 1993 ini fokus menggarap bisnis institusi dan wealth management.

Belum lama ini, ANZ juga telah mengumumkan rencananya mengambil alih bisnis ritel dan komersial Royal Bank of Scotland (RBS). Akuisisi bisnis RBS ini rencananya bakal tuntas bulan Juni 2010. "Soal ini kami juga sedang menunggu persetujuan dari BI," cetus Thursby.

Untuk membeli unit bisnis RBS, ANZ menyiapkan investasi mencapai US$ 100 juta. Akuisisi ini meliputi 28 kantor cabang di 11 kota dan 1.000 orang karyawan tetap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.