Aora TV Menyemarakkan Pasar Teve Berbayar



JAKARTA. Meski sempat dibayangi gugatan terhadap status perizinannya, PT Karya Megah Adijaya tetap meluncurkan perdana televisi berbayar (pay teve) dengan nama Aora TV, Kamis  (7/8).

Pemilik Aora TV, yakni Rini M. Soemarno dan Ongki P. Soemarno, mengaku untuk tahap pertama menggelontorkan investasi sebesar Rp 40 miliar. "Ini merupakan investasi awal untuk siaran percobaan dengan 12 channel yang tersedia," ungkap Rini kepada KONTAN.

Presiden Direktur PT Karya Megah, Ongki Soemarno menambahkan, investasi itu baru tahap pertama. "Kucuran dana itu akan bertambah lagi menjadi US$ 50 juta atau sekitar Rp 450 miliar seiring dengan penambahan hingga 50 channel saat sudah siaran komersial," terangnya panjang lebar.


Menurut Ongki, mereka telah membeli hak siar Olimpiade Beijing 2008 dengan nilai royalti US$ 1 juta. "Untuk tahap awal, kami menawarkan 10 channel. Empat di antaranya untuk siaran Olimpiade. Dua sisanya buat cadangan," katanya.

Dengan harga langganan sampai akhir tahun ini sebesar Rp 70.000 per bulan, Ongki menargetkan bisa meraup 50.000 pelanggan sampai akhir tahun ini. "Kami akan mengawali siaran komersial akhir Januari 2009 nanti. Targetnya meraup 300.000 pelanggan," ucapnya optimistis.

Dengan memakai satelit MEASAT 3 milik Malaysia, Aora TV akan fokus pada sport dan konten lokal. Lantaran memakai fasilitas ini, Aora TV sempat dikabarkan jadi tambatan Astro setelah pecah kongsi dari Lippo.

Terkait gugatan beberapa pihak, Rini menegaskan mereka sudah memiliki izin resmi. "Kami sudah memenuhi segala sesuatu sesuai prosedur," tukasnya.

Dirjen Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi Depkominfo, Freddy Tulung mengaku telah mengeluarkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) pada PT Karya Megah. "Izin prinsip, izin siaran, hingga IPP sudah final," terang Freddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test