AP I akan membangun bandara Kertajati, Majalengka



JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) I mempersiapkan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan pemerintah provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk membangun Bandara Internasional Kertajati (BIK), Majalengka.

Untuk kerja sama ini, AP I berniat merombak ulang skema pembangunan bandara yang merupakan salah satu proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) tersebut. Robert D Waloni, Direktur Komersial AP I bilang, selain skema pembangunan, pihaknya sudah melakukan kajian kelayakan dan potensi pasar dari bandara tersebut. "Kami sudah melakukan studi mengenai potensinya," ujar Robert, Kamis (3/5). Robert menambahkan, bandara Kertajati memiliki potensi besar karena diproyeksikan menjadi pelengkap dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, yang kapasitasnya sudah padat. "Beban logistik dan industri akan pindah ke Kertajati," terang Robert. Jika tak ada aral melintang, AP I akan teken nota kesepahaman dengan pihak Pemprov Jawa Barat pada pekan depan. Sebelumnya, BIK diproyeksikan menelan biaya Rp 5,8 triliun untuk pembangunan tahap awal dengan luas lahan 1.800 hektare (Ha). Untuk membangun total hingga selesai akan memakan biaya Rp 8,29 triliun dengan luas lahan 5.000 ha. Meski nanti akan ada perombakan konsep pembangunan total, Robert optimistis bandara ini bisa beroperasi dalam waktu 5 tahun ke depan. "Apalagi pihak investor asal China juga sudah berpengalaman membangun Bandara Hang Choi," tegasnya.

Selain investor dari China, Pemprov Jabar juga akan melakukan pembicaraan dengan investor dari India. Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemhub) juga berkomitmen untuk menyediakan anggaran untuk proyek infrastruktur ini.


Sejauh ini, Kemhub sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar di tahun 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri