JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) I, pengelola proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) Yogyakarta, akan membentuk perusahaan patungan alias joint venture company dengan GVK Group (India) pada Juni 2012. Operator bandara ini perlu membentuk perusahaan patungan ini agar target peletakan batu pertama tahun depan bisa direalisasikan. Menurut Direktur Komersial AP I, Robert Waloni, sambil menyelesaikan rencana induk (masterplan), pihaknya juga melakukan negosiasi intensif dengan pihak GVK Group selaku investor. "Keduanya jalan bareng. Kami ingin target dimulai tahun depan dan selesai 2016 bisa terwujud," ujarnya akhir pekan lalu. Untuk membangun dan mengelola bandara baru di Yogyakarta dibutuhkan investasi sekitar Rp 1,2 triliun. Sesuai aturan, kepemilikan GVK Group dibatasi maksimal 49% di JVC sedangkan 51% lain dimiliki Angkasa Pura. "Kedua pihak sangat serius dan GVK sudah membentuk badan hukum Indonesia. share holding ini masih dibahas, mudah-mudahan bisa segera selesai,” kata dia berharap.
AP I bikin kongsi bandara Yogya
JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) I, pengelola proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) Yogyakarta, akan membentuk perusahaan patungan alias joint venture company dengan GVK Group (India) pada Juni 2012. Operator bandara ini perlu membentuk perusahaan patungan ini agar target peletakan batu pertama tahun depan bisa direalisasikan. Menurut Direktur Komersial AP I, Robert Waloni, sambil menyelesaikan rencana induk (masterplan), pihaknya juga melakukan negosiasi intensif dengan pihak GVK Group selaku investor. "Keduanya jalan bareng. Kami ingin target dimulai tahun depan dan selesai 2016 bisa terwujud," ujarnya akhir pekan lalu. Untuk membangun dan mengelola bandara baru di Yogyakarta dibutuhkan investasi sekitar Rp 1,2 triliun. Sesuai aturan, kepemilikan GVK Group dibatasi maksimal 49% di JVC sedangkan 51% lain dimiliki Angkasa Pura. "Kedua pihak sangat serius dan GVK sudah membentuk badan hukum Indonesia. share holding ini masih dibahas, mudah-mudahan bisa segera selesai,” kata dia berharap.