JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I tengah mencari mitra untuk memulai bisnis perhotelan di Bandara Hasanuddin Makassar. Direktur Operasi dan Teknik AP I Harjoso Tjatur Prijanto menjelaskan, bisnis perhotelan sebenarnya bukan barang baru bagi perseroan. Sebelumnya, AP I sudah bekerjasama dengan PT Sepinggan Sarana Utama untuk menggarap Hotel Santika di lingkungan Bandara Sepinggan Balikpapan. Namun, karena tahun depan bisnis air traffic services (ATS) diambil alih oleh institusi baru yang dibentuk Ditjen Perhubungan Udara maka AP I harus mencari peluang bisnis lain yang akan menambah pendapatan non aeronautikanya. Soalnya, ATS selama ini menyumbang pendapatan aeronautika perseroan. "Dalam waktu dekat kami akan mengoptimalkan aset tanah seluas 2,5 hektare di sekitar Bandara Hasanuddin untuk dijadikan hotel transit. Skema nya sedang dibahas Direktorat Komersial, intinya kerjasama dengan pihak ketiga," kata Harjoso, Selasa (26/10). Sayangnya, Harjoso enggan menyebut berapa investasi yang dibutuhkan untuk membangun hotel tersebut. Untuk menemukan calon mitra tersebut, AP I akan menggelar tender terbuka. "Sesuai permintaan pemerintah, kami harus merestrukturisasi bisnis aeronautika karena tahun depan ATS tidak lagi kami tangani. Makanya AP I akan coba mengembangkan bisnis properti," jelasnya. Pemisahan pembukuan pendapatan Sembari menunggu institusi baru tersebut terbentuk, AP I menurut Harjoso sudah melakukan pemisahan pembukuan pendapatan ATS dari pendapatan AP I lainnya.
AP I cari mitra bisnis hotel di Bandara Hasanuddin
JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I tengah mencari mitra untuk memulai bisnis perhotelan di Bandara Hasanuddin Makassar. Direktur Operasi dan Teknik AP I Harjoso Tjatur Prijanto menjelaskan, bisnis perhotelan sebenarnya bukan barang baru bagi perseroan. Sebelumnya, AP I sudah bekerjasama dengan PT Sepinggan Sarana Utama untuk menggarap Hotel Santika di lingkungan Bandara Sepinggan Balikpapan. Namun, karena tahun depan bisnis air traffic services (ATS) diambil alih oleh institusi baru yang dibentuk Ditjen Perhubungan Udara maka AP I harus mencari peluang bisnis lain yang akan menambah pendapatan non aeronautikanya. Soalnya, ATS selama ini menyumbang pendapatan aeronautika perseroan. "Dalam waktu dekat kami akan mengoptimalkan aset tanah seluas 2,5 hektare di sekitar Bandara Hasanuddin untuk dijadikan hotel transit. Skema nya sedang dibahas Direktorat Komersial, intinya kerjasama dengan pihak ketiga," kata Harjoso, Selasa (26/10). Sayangnya, Harjoso enggan menyebut berapa investasi yang dibutuhkan untuk membangun hotel tersebut. Untuk menemukan calon mitra tersebut, AP I akan menggelar tender terbuka. "Sesuai permintaan pemerintah, kami harus merestrukturisasi bisnis aeronautika karena tahun depan ATS tidak lagi kami tangani. Makanya AP I akan coba mengembangkan bisnis properti," jelasnya. Pemisahan pembukuan pendapatan Sembari menunggu institusi baru tersebut terbentuk, AP I menurut Harjoso sudah melakukan pemisahan pembukuan pendapatan ATS dari pendapatan AP I lainnya.