AP I investasi Rp 6,7 triliun tahun depan



JAKARTA. PT Angkasa Pura I  tahun depan berencana mengalokasikan investasi sebesar Rp 6,7 triliun untuk pembangunan dan pengembangan bandar udara (bandara) kelolaannya. Seperti diketahui AP I kini mengelola 13 bandara di kawasan tengah dan timur Indonesia.

Kepala Humas AP I, Merpin Butar Butar, mengatakan, investasi yang akan dialokasikan pada tahun depan direncanakan berasal dari kas internal. Investasi tersebut bakal digunakan untuk pembangunan Bandara Ngurah Rai di Bali, sebesar Rp 3 triliun. Kemudian, pembangunan terminal II Bandara Juanda-Surabaya, sebesar Rp 600 miliar, dan Bandara Sepinggan di Balikpapan, sebesar Rp 1,7 triliun.

Kemudian, AP I juga mengalokasikan dana untuk pengembangan terminal dan taxi way di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebesar Rp 30 miliar. Dan pembangunan terminal domestik sekaligus terminal internasional Bandara Syamsuddin Noor di Banjarmasin sebesar Rp 700 miliar.


"Untuk bandara di Banjarmasin memang perlu pembangunan terminal domestik dan terminal internasional karena bandara tersebut baru sebatas bandara haji," tuturnya. Sementara untuk sisa investasi akan dipakai membiayai maintenance bandara.

Untuk tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun. Pada semester I lalu, AP I memperlihatkan kinerja yang bagus karena pendapatan tumbuh sebesar 15% dari periode yang sama di tahun lalu. "Untuk target penumpang tahun ini, sebanyak 60 juta penumpang," kata dia. Pada tahun lalu, total penumpang di bandara kelolaan AP I, sebanyak 56 juta penumpang.

Selain itu, AP I juga sedang mematangkan rencana kerjasama dengan Boeing Company, pabrikan pesawat asal Amerika Serikat, untuk membangun hanggar maintenance repair and overhaul (MRO).

Sekretaris Perusahaan AP I, Miduk Situmorang, menambahkan, rencana pembangunan MRO tersebut di atas lahan di Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, atau Bandara Selaparang, Lombok. Ini untuk mengakomodasi maskapai Indonesia yang memakai jenis Boeing untuk perawatan dan perbaikan. "Tapi rencana ini baru tahap pembahasan. penandatanganan nota kesepahaman (MoU) akhir tahun ini, dan aplikasinya semester I 2013," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can