AP I klaim tanah di bandara Kulonprogo beres



Jakarta. PT Angkasa Pura I memastikan terus melanjutkan rencana pembangunan bandara baru di Kulonprogo, Yogyakarta. Rencana ini sempat terhenti karena mendapat perlawanan dari masyarakat.

Bandara Kulonprogo disiapkan sebagai pengganti Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Nantinya bandara baru tersebut memiliki kapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun.

Israwadi, Corporate Communications PT Angkasa Pura I mengatakan awalnya masyarakat mungkin belum memahami maksud dari pembangunan tersebut. "Presiden gencar bangun infrastruktur salah satunya bandara, nah maslaah sebenarnya di masalah komunikasi saja dengan masyarakat. Kami meminta pengorbanan masyarakat untuk pembangunan negara," kata Israwadi kepada KONTAN (2/9).


Menurut Israwadi pembangunan ini karena volume trafik di Yogyakarta terus bertambah. Untuk mengembangkan runway bandara terkendala atas Bukit Boko yang dekat Bandara Adi Sucipto sehingga menghambat pengembangan. "Biaya lebih besar untuk pengembangan di bandara lama ketimbang bangun baru," ungkap Israwadi.

Demi pembangunan bandara PT Angkasa Pura I (Persero) akan mencari pendanaan dari pasar modal. Setelah mendapatkan dana Rp 4 triliun dari perbankan, AP I akan menerbitkan obligasi Rp 2,5 triliun obligasi dan Rp 500 miliar sukuk. "Rencananya kami butuh Rp 7 triliun untuk mendukung lima bandara," Israwadi.

Pendanaan eksternal diperlukan oleh Angkasa Pura I untuk pembangunan dan pengembangan lima bandara, yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang , Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin , Bandara Baru Kulonprogo Yogyakarta , Terminal 3 Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. "Ditargetkan Bandara di Semarang dan Kulon Progo Jogjakarta selesai 2018," kata Israwadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto