AP II akan kurangi trafik bandara Soekarno-Hatta



JAMBI. PT Angkasa Pura II Tbk tengah berusaha mengurangi kepadatan lalu lintas di bandara internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. 

Langkah ini mereka dengan menawarkan penerbangan langsung lewat jaringan 13 bandara yang dikelola AP II. Dengan penerbangan langsung, ini diharapkan beberapa rute tidak perlu lewat Soekarno Hatta, Tangerang.

Karena itulah saat ini Angkasa Pura II tengah melakukan pemetaan lagi. "Sebenarnya Medan potensinya besar dan Palembang juga besar," ungkap Andra Y. Agusalam, Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Rabu (25/5).


Saat ini AP II telah menawarkan hal ini kepada beberapa maskapai. Ia mencontohkan saat ini Ekspres Air yang tengah mengajukan rute Bandung-Jambi dan Sriwijaya yang berminat atas rute Bandung-Medan 3 kali seminggu.

Manajemen AP II berjanji jika maskapai tersebut bisa mengurangi kepadatan di Soekarno Hatta dengan cara melakukan penerbangan langsung, maka mereka akan mendapatkan insentif berupa diskon biaya pendaratan dan parkir pesawat. Insentif ini diberikan kepada maskapai yang beroperasi di bandara Silangit, Sumatra Utara.

Sayangnya Andra belum bisa memberikan perincian berapa besar dampak penerbangan langsung ini terhadap kepadatan Soekarno Hatta.

Di sisi lain, strategi menggelar penerbangan langsung ini diharapkan bisa mengerek pendapatan di bandara non Soekarno Hatta. Manajemen AP II memang tengah menargetkan pengurangan kerugian di beberapa bandara sepanjang 2016. Tahun masih ada sekitar delapan bandara merugi. 

"Tahun ini kami upayakan dua bandara yakni Pontianak dan Palembang, bisa membaik," terangnya.

Optimisme Anda setelah melihat realisasi kuartal I-2016 yang menunjukkan perbaikan. Karena itu ia menargetkan bandara internasional Supandio, Pontianak dan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang bisa mulai mencatatkan cuan tahun ini.

Sementara Bandara Sultan Thaha di Jambi, diharapkan bisa cukup menutupi ongkos operasional. Bandara tersebut sudah berhasil mencatatkan pemasukan sekitar Rp 13,7 miliar dari target pendapatan Rp 37 miliar tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan