AP II bersiap masuk ke bisnis properti



JAKARTA. PT Angkasa Pura II sudah bersiap mengantisipasi berkurangnya pemasukan, jika nanti resmi melepas Air Traffic Controller (ATC). Perusahaan pengelola bandara pelat merah ini siap menggenjot pendapatan di luar bisnis utamanya, yaitu di bisnis komersial dan properti.Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Suseno menyebut, perseroan ini berpotensi kehilangan pendapatan berkisar 15%-20% yang biasanya didapat dari ATC. "Oleh karena itu, kami akan perkuat bisnis komersial dan properti," ungkapnya, Selasa (24/7).Menurut Tri, peningkatan bisnis komersial, salah satunya dengan menggaet lebih banyak produsen makanan dan minuman yang berkualitas untuk membuka gerai di bandara yang dikelola AP II. "Saat ini, kami sedang menjajaki untuk menambah lebih banyak tenant. Misalnya gerai sekelas Bakmi GM," ujarnya.Sementara, dari bisnis properti, kata Tri, AP II akan mulai menggarap lahan-lahan kosong untuk didirikan bangunan komersial. Luas lahan kosong milik perusahaan yang berpotensi dikembangkan mencapai 1.200 hektare.Hubungan Masyarakat AP II Feri Utimayasa mengungkapkan, di atas lahan-lahan tersebut rencananya akan dibangun hotel dan perkantoran.Adapun, dari bisnis inti, perseroan saat ini sedang memperluas daya tampung terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, juga merevitalisasi terminal 2C dan 2D. Untuk revitalisasi ini, perseroan menggelontorkan Rp 32 miliar. Pengerjaannya ditargetkan rampung September 2012.Tahun ini, AP II menargetkan pendapatan Rp 3,96 triliun, atau naik 13,7% dari tahun lalu. Perusahaan juga membidik laba bersih Rp 1,21 triliun, atau meningkat 21% dibanding pencapaian tahun lalu. Demi merealisasikan target itu, perseroan menyiapkan belanja modal Rp 2,78 triliun.Layani 39 juta penumpang Sepanjang semester pertama tahun ini, PT Angkasa Pura II melayani 39 juta penumpang di 12 bandara yang dikelolanya. Jumlah tersebut naik sekitar 15% dibanding realisasi penumpang di periode yang sama tahun lalu.Direktur Operasi Angkasa Pura II Salahudin Rafi menuturkan, pertumbuhan jumlah penumpang terjadi di semua rute penerbangan, baik domestik maupun intenasional."Jumlah penumpang domestik pada semester pertama mencapai 32 juta penumpang, dan penerbangan internasional sebanyak 7 juta penumpang," ujar Rafi, Selasa (24/7).Menurutnya, Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng memberikan kontribusi terbesar, yaitu sekitar 28 juta penumpang. Diikuti, Bandara Sultan Syarif Kasim II sebanyak 1,28 juta penumpang, lalu Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II sekitar 1,24 juta, Bandara Internasional Minangkabau 1,06 juta, dan Bandara Supadio 1,03 juta penumpang.Peningkatan volume penumpang itu terjadi seiring banyaknya maskapai yang membuka rute baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini