AP II butuh Rp 900 M untuk bangun terminal kargo anyar



JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II membutuhkan dana Rp 900 miliar untuk membangun terminal kargo baru di Bandara Soekarno-Hatta berkapasitas 1 juta ton per tahun.Menurut Direktur Utama AP II Tri S Sunoko, perseroan memutuskan membangun terminal kargo baru untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan kargo yang setiap tahun naik rata-rata 10% di bandara tersebut. Fasilitas pergudangan yang ada di Soekarno-Hatta saat ini dibangun pad atahun 1984 dengan kapasitas 300.000 ton per tahun. Tahun lalu, realisasi kargo yang melewati bandara itu sudah menembus 433.180 ton."Tahun ini dengan proyeksi moderat saja jumlahnya bisa mencapai 586.736 ton. Jadi memang harus dibangun terminal baru," kata Tri, Jum'at (24/9).Pria yang baru menjabat Direktur Utama AP II selama dua bulan itu menargetkan proyek tersebut bisa mulai dikerjakan paling cepat pertengahan tahun depan. Usai gran desain pengembangan Bandara Soekarno-Hatta disetujui Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN."Pendanaannya nanti bisa dari kas internal atau melalui pinjaman, nanti dipastikan lagi. Sementara lokasinya kemungkinan besar di seberang kantor pusat Garuda Maintenance Facilities (GMF), disana ada lahan 50 hektare yang bisa dikembangkan," jelasnya.Tri memastikan, terminal kargo itu akan memiliki standar internasional dengan seluruh layanan akan dilakukan secara otomatis menggunakan transhipment facilities yang modern, tidak manual seperti saat ini. Selain itu, proses ekspor-impor melalui terminal tersebut juga akan dipercepat. Pasalnya, menurut studi JICA, proses keluar masuk kargo di Soekarno-Hatta masih sekitar 5,5 hari."Pungutan-pungutan dipastikan juga akan dipangkas, karena tidak ada lagi pertemuan fisik antara petugas dengan konsumen. Selain itu, perlu diupayakan membuka akses jalan khusus untuk Soekarno-Hatta tidak hanya melalui tol Sediatmo yang digunakan untuk umum. Karena itu kami juga perlu bicara dengan Kementerian PU, Jasa Marga dan Pemda," jelasnya.Tri menyebut, tujuan pengiriman kargo domestik dari Soekarno-Hatta paling banyak menuju daerah Sumatera sebanyak 39%, Jawa 22%, Kalimantan 15%, dan Nusa Tenggara 12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: