JAKARTA. PT Angkasa Pura II berharap, kontribusi bisnis non aero atau pengelolaan bisnis di luar bandara bisa bertambah besar mulai tahun depan. Perusahaan pelat merah ini menargetkan, kontribusi bisnis non-aero sekitar 53% di tahun 2017 dan bertambah menjadi 60% pada 2018. Adapun saat ini, kontribusinya berkisar 47%-48%. Muhammad Awaluddin, Direktur Utama Angkasa Pura II menyebut pihaknya memang ingin menggenjot bisnis non-aero karena tidak ingin bergantung pada zona nyaman, yakni mengandalkan pengelolaan bandara. "Aliran revenue dari aero ini diatur pemerintah. Jadi kita tidak mau bergantung di zona nyaman tersebut," katanya, kepada KONTAN, Senin (12/12). Adapun bisnis non-aero yang fokus dikembangkan Angkasa Pura II antara lain bisnis ritel, jasa, kargo, properti serta hotel. Saat ini, bisnis di luar inti usaha perusahaan yang memberikan kontribusi besar adalah sewa lahan dan konsesi, khususnya ritel dan properti bangunan.
AP II ingin perbesar bisnis non bandara
JAKARTA. PT Angkasa Pura II berharap, kontribusi bisnis non aero atau pengelolaan bisnis di luar bandara bisa bertambah besar mulai tahun depan. Perusahaan pelat merah ini menargetkan, kontribusi bisnis non-aero sekitar 53% di tahun 2017 dan bertambah menjadi 60% pada 2018. Adapun saat ini, kontribusinya berkisar 47%-48%. Muhammad Awaluddin, Direktur Utama Angkasa Pura II menyebut pihaknya memang ingin menggenjot bisnis non-aero karena tidak ingin bergantung pada zona nyaman, yakni mengandalkan pengelolaan bandara. "Aliran revenue dari aero ini diatur pemerintah. Jadi kita tidak mau bergantung di zona nyaman tersebut," katanya, kepada KONTAN, Senin (12/12). Adapun bisnis non-aero yang fokus dikembangkan Angkasa Pura II antara lain bisnis ritel, jasa, kargo, properti serta hotel. Saat ini, bisnis di luar inti usaha perusahaan yang memberikan kontribusi besar adalah sewa lahan dan konsesi, khususnya ritel dan properti bangunan.